Saat ini banyak sekali fire engineer 'karbitan' yang hanya bermodalkan bacaan artikel beberapa lembar saja, namun sudah sangat percaya diri untuk menjelaskan apa perbedaan FM-200 dan Novec-1230. Dalam artikel ini saya akan membahas secara khusus dan detail tentang apa perbedaan FM-200 dan Novec-1230.
Mulai dari komposisi formulasi kimia, karakter dan kriteria sifat kimiawi, sejarah perkembangan gas clean agent, faktor keselamatan, hingga efek terhadap lingkungan. Karena hingga hari ini, ternyata masih banyak sekali pengguna yang masih awam dalam memahami apa perbedaan FM200 dan Novec-1230.
Clean agent gas atau gas pemadam kebakaran ramah lingkungan, dewasa ini sudah semakin sangat populer digunakan untuk melindungi ruangan yang berisi aset dan properti yang rentan terhadap air, khususnya ruangan yang berisi perangkat dan peralatan elektronik.
Untuk melindungi ruangan yang berisi aset dan peralatan yang sensitif terhadap air dari bahaya kebakaran, diperlukan extinguishing agent atau media bahan pemadam yang berdaya padam tinggi tanpa harus merusak aset dan perangkat yang dilindungi.
Daftar Isi
- Perbedaan FM200 dan Novec 1230 Berdasarkan Merek Dagang
- Sejarah Singkat Perkembangan Gas FM200 dan Novec
- Gas Clean Agent Generasi Pertama
- Gas Clean Agent Era Perang Dunia II
- Gas Clean Agent Generasi Milenial Jaman Now
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Gas Alternatif Pengganti Halon
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Komposisi Kimia
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Design Concentration
- Perbedaan FM200 dan Novec Jika Terpapar Manusia
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Reaktivitas Kimia
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Efek Terhadap Lingkungan
- Perbedaan FM200 dan Novec Berdasarkan Efisiensi Kapasitas Gas
Dari 13 daftar gas ramah lingkungan alternatif pengganti Halon, yang paling populer digunakan ialah gas FM-200® Fire Suppression Gas dan Novec™ 1230 Fire Protection Fluid. Itulah alasannya mengapa sering timbul pertanyaan apa perbedaan FM200 dan Novec. Mengapa demikian? Mungkin karena keduanya merupakan pionir yang pertama kali mempelopori produksi jenis gas/fluida tersebut. Hal mendasar yang harus kamu ketahui, bahwa FM200 dan Novec 1230 bukanlah nama jenis gas atau unsur senyawa tertentu – melainkan adalah sebuah merek dagang dari produsen bahan kimia yang diperuntukkan sebagai extinguishing agent atau media bahan pemadam api.
Jenis Gas | Merek Dagang | Produsen |
---|---|---|
HFC-227ea | FM-200® | DuPont™ |
FK-5-1-12 | Novec™ 1230 | 3M™ Company |
Perbedaan FM-200® dan Novec™ 1230. FM-200® merupakan merek dagang produk kimia milik DuPont™ yang mewakili senyawa gas HFC-227ea. Sedangkan Novec™ 1230 adalah merek dagang produk kimia milik 3M™ Company yang mewakili senyawa gas FK-5112. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 di atas, ringkasan perbedaan antara merek dagang FM-200 dan Novec-1230 berdasarkan jenis gasnya.
Tabel 2 di bawah ini, akan menunjukkan analogi perbandingan antara perbedaan merek dagang FM200 dan Novec-1230. Sampel yang ditampilkan adalah perbedaan antara bensin yang dijual oleh Pertamina, Sheel, dan BP-AKR.
Jenis Gas | Merek Dagang | Produsen |
---|---|---|
RON 90-92 | Pertalite | Pertamina |
Super | Sheel | |
BP 92 | BP-AKR | |
RON 92-95 | Pertamax | Pertamina |
V-Power | Sheel | |
BP 95 | BP-AKR | |
HFC-227ea | FM-200 | DuPont |
MH227 | Waysmos | |
Chemori227 | Chemori | FK-5-1-12 | Novec 1230 | 3M |
MH5112 | Waysmos | |
Chemori5112 | Chemori |
Diantara semua merek dagang jenis gas bahan bakar pada tabel 2 di atas, dapat dipastikan bahwa semuanya bisa diaplikasikan untuk mesin yang berbahan bakar bensin, meskipun memiliki merek dagang yang berbeda.
Begitupun sama halnya dengan merek dagang jenis gas bahan pemadam pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, meskipun memiliki merek dagang yang berbeda keduanya bisa diaplikasikan untuk sistem yang sama.
Artinya apabila saat ini kamu memiliki Fire Suppression System yang menggunakan agent Novec sebagai gas pemadam kebakarannya, namun dikemudian hari kamu ingin mengisi ulang dengan gas FM200, hal tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan.
Btw, sampai disini udah paham ya, apa perbedaan paling mendasar antara FM200 dan Novec?
FM-200® adalah merek dagang milik DuPont™, sedangkan Novec™ 1230 adalah merek dagang milik 3M™ Company.
Apa perbedaan FM200 dan Novec sebagai media gas pemadam kebakaran ramah lingkungan yang saat ini dikomersialkan, puluhan tahun sebelumnya juga telah menggunakan gas lain sebagai media gas pemadam kebakaran untuk melindungi ruangan yang berisi aset, perangkat, peralatan dan properti yang sensitif terhadap air. Hingga akhirnya para peneliti dunia menetapkan gas Halon sebagai media bahan pemadam kebakaran yang ideal.
Dari empat jenis gas Halon yang dikembangkan melalui penelitian pada sekitar akhir tahun 1940-an, hanya ada dua jenis gas Halon saja yang disetujui untuk digunakan sebagai extinguishing agent atau media bahan pemadam kebakaran, diantaranya yaitu:
- Bromotrifluoromethane [CF3Br, Halon 1301]
- Bromochlorodifluoromethane [CF2BrCl, Halon 1211]
Sedangkan dua jenis gas lainnya tidak disetujui untuk digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran yang diproduksi secara massal untuk dikomersialkan. Adapun dua jenis gas Halon lainnya yang tidak lulus uji untuk digunakan tersebut ialah:
- Dibromodifluoromethane [CF2Br2, Halon 1202]
- 1,2-dibromo-tetrafluoroethane [BrCF2CF2Br, Halon 2402]
Gas Halon 1301 dan Halon 1211 hingga saat ini masih dianggap sebagai gas clean agent yang memiliki daya padam yang sangat tinggi serta memiliki massa yang jauh lebih ringan diantara kelas dan jenis gas clean agent lainnya yang saat ini digunakan sebagai gas alternatif penggantinya.
Namun saat ini Halon 1301 dan Halon 1211 telah dibatasi penggunaan serta produksinya dan hanya boleh digunakan untuk kalangan tertentu dan terbatas saja. Seperti untuk fasilitas militer, dunia penerbangan, alutsista negara, dll. Halon 1301 dan Halon 1211 dibatasi penggunaan serta produksinya karena terkait dengan efek ODP & GWP terhadap lingkungan.
ODP adalah singkatan dari Ozone Deplating Potential, yaitu reaksi penyebaran suatu bahan kimia buatan terkait dengan potensi penipisan lapisan ozon. Sedangkan GWP adalah singkatan dari Global Warming Potential.
Apa saja perbedaan ODP, GWP, dan Atmospheric Lifetime gas FM200 dan fluida Novec 1230, tuntaskan membaca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan penjelasan lengkap tentang efek FM200 dan Novec 1230 terhadap kelestarian lingkungan.
Kemudian apa perbedaan Halon 1301 dan Halon 1211? Jawaban yang paling tepat adalah: Halon 1301 diaplikasikan sebagai extinguishing agent atau media bahan pemadam api pada Fire Suppression System, sedangkan Halon 1211 lebih cocok diaplikasikan sebagai mainstream agent [untuk tabung APAR portable].
Sejarah lengkap perkembangan gas clean agent ini sebelumnya juga telah saya jelaskan dalam website ini pada laman jenis gas clean agent. Karena sejarah perkembangan gas clean agent tersebut berkaitan erat dalam menjawab apa perbedaan FM200 dan Novec. Namun jangan khawatir, dalam artikel ini saya tetap akan memberikan sedikit cuplikan tentang sejarah perkembangan gas clean agent.
Tepat pada saat tabung APAR [alat pemadam api ringan] pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1900-an, senyawa gas berhalogen berupa gas Carbon Tetrachloride [CCl4], telah digunakan pertama kalinya sebagai bahan pemadam kebakaran yang ramah lingkungan.
Namun sekitar akhir tahun 1920-an, penelitian menemukan bahwa ternyata Methyl Bromide [CH3Br] diketahui jauh lebih efektif untuk memadamkan api dibandingkan dengan gas Carbon Tetrachloride.
Karena Methyl Bromide [CH3Br] diketahui jauh lebih efektif digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran dibandingkan dengan gas Carbon Tetrachloride, sehingga mayoritas dunia penerbangan Inggris telah banyak menggunakan Methyl Bromide untuk dijadikan sebagai media pemadam kebakaran pada pesawat-pesawat mereka.
Baik itu pesawat komersil hingga pesawat tempur Inggris. Dan juga telah digunakan oleh pesawat dan kapal laut militer Jerman selama masa Perang Dunia II pada akhir tahun 1930-an.
Sejalan dengan serentaknya penggunaan Methyl Bromide pada akhir tahun 1930-an, Luftwaffe Jerman juga mengembangkan Bromochloromethane [CH2BrCl] untuk digunakan sebagai sistem pemadam kebakaran.
Untuk itu, diantara rentang waktu akhir tahun 1930-an hingga akhir tahun 1940-an, Amerika Serikat juga turut mengevaluasi Bromochloromethane hingga akhirnya juga turut menggunakan Bromochloromethane sebagai sistem proteksi kebakaran untuk fasilitas militer mereka, terutama digunakan oleh U.S Air Force.
Seperti yang diketahui, toksisitas Methyl Bromide dan Bromochloromethane masih tergolong relatif tinggi jika harus terpapar oleh manusia, meskipun kedua jenis gas tersebut sangat efektif untuk dijadikan sebagai bahan media pemadam kebakaran.
Singkat cerita, para peneliti mulai melakukan penelitian lanjutan serta mengembangkan jenis gas lainnya sebagai alternatif untuk menggantikan gas Methyl Bromide dan gas Bromochloromethane.
Pada sekitar akhir tahun 1940-an, hasil penelitian tersebut mengarah pada empat senyawa gas yang terpilih untuk dilakukan observasi dan evaluasi lebih lanjut. Gas tersebut diantara adalah:
- Bromotrifluoromethane [CF3Br, Halon 1301]
- Bromochlorodifluoromethane [CF2BrCl, Halon 1211]
- Dibromodifluoromethane [CF2Br2, Halon 1202]
- 1,2-dibromo-tetrafluoroethane [BrCF2CF2Br, Halon 2402]
Diantara empat jenis gas Halon di atas, hanya dua diantaranya yang lulus seleksi untuk dijadikan sebagai media untuk memadamkan api, yaitu Halon 1301 dan Halon 1211.
Sejak akhir tahun 1940-an, Halon telah digunakan di seluruh dunia hampir lebih dari 54 tahun lamanya.
Karena Halon 1301 dan Halon 1211 memiliki efisiensi daya padam terhadap api yang sangat tinggi, selain itu juga memiliki tingkat toksisitas yang rendah, serta tidak meninggalkan residu pada saat melakukan pemadaman, memiliki konduktifitas yang rendah, dan unsur gas yang stabil jika dilakukan penyimpanan pada jangka waktu yang lama.
Karena keunikan karakteristiknya tersebut, gas Halon dinobatkan sebagai gas yang hampir mendekati kata ideal untuk dikategorikan sebagai gas pemadam kebakaran yang ramah lingkungan dan aman terhadap manusia.
Hingga akhirnya pada tahun 1987, sebuah traktat yang dinamakan dengan Protokol Montreal mengkategorikan Halon 1301 dan Halon 1211 sebagai gas berhalogen yang penggunaan dan produksinya wajib untuk dibatasi.
Selanjutnya tepat pada tanggal 1 Januari 1994, sesuai dengan amandemen yang tertuang di dalam Protokol Montreal secara tegas menetapkan bahwa, secara resmi penggunaan dan produksi Halon 1301 dan Halon 1211 harus segera dihentikan.
Protokol Montreal sendiri merupakan kesepakatan antar bangsa-bangsa di dunia, yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan, kelestarian, dan pengendalian lapisan terluar bumi, khususnya atmosfer dan stratosfer dari zat-zat dan bahan kimia buatan yang dihasilkan oleh penduduk bumi.
Sebagai alternatif pengganti gas Halon 1301 dan gas Halon 1211, pada tahun 1994 Protokol Montreal turut menetapkan beberapa jajaran gas sebagai penggantinya, beberapa diantaranya ialah:
- Hydrobromofluorocarbons [HBFC's]
- Brominated Olefins
- Perfluorocarbons [PFC's]
- Iodotrifluoromethane [CF3I]
Banyak dari jenis calon gas yang masuk ke dalam kategori jajaran gas alternatif pengganti Halon di atas, harus tersingkir dari posisinya karena mengandung beberapa unsur senyawa tertentu.
Meski penelitian menunjukkan bahwa jajaran gas yang tersingkir tersebut diyakini sangat efektif untuk digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran karena efisiensi daya pemadamnya yang sangat tinggi.
Namun mereka semua harus tersingkir oleh salah satu dari beberapa pertimbangan berikut:
- Toksisitas yang tinggi.
- Masih memiliki potensi besar terhadap kerusakan lapisan ozon, karena mengandung ODP dan GWP yang sangat tinggi.
- Nilai ODP yang bukan nol.
- Biaya produksi yang masih tergolong mahal.
Sementara hasil dari kesepakatan pada Protokol Montreal adalah alternatif gas yang nantinya dijadikan sebagai gas pengganti Halon, dipersyaratkan setidaknya harus memiliki karakteristik yang hampir serupa dengan keunikan pada karakteristik yang dimiliki oleh Halon.
Namun yang paling terpenting ialah harus memiliki efek dan dampak yang sangat minimum terhadap potensi penipisan lapisan ozon. Sehingga alternatif pengganti Halon harus memiliki dampak yang jauh lebih rendah terhadap lingkungan, terkait dengan ancaman penipisan lapisan ozon.
Karakteristik gas clean agent yang dipersyaratkan dalam Protokol Montreal sebagai alternatif pengganti halon, yang paling terpenting ialah harus memiliki toksikologi yang rendah dan dampak yang sangat minimum terhadap potensi penipisan lapisan ozon. Sehingga alternatif pengganti Halon harus memiliki dampak yang jauh lebih rendah terhadap lingkungan, terkait dengan ancaman penipisan lapisan ozon. Untuk itu, gas alternatif penggati Halon harus mengacu pada beberapa karakteristik berikut:
- Bersih [tidak ada residu]
- Daya padam yang tinggi
- Tidak korosif terhadap logam
- Non-konduktor terhadap listrik
- Toksisitas rendah
- Nilai 0 terhadap potensi penipisan lapisan ozon [ODP]
- Nilai 0 terhadap potensi pemanasan global [GWP]
- Reaktivitas kimiawi rendah
- Stabilitas penyimpanan jangka panjang
- Kompatibilitas material tinggi [logam, plastik]
- Biaya produksi yang wajar
Dari seluruh daftar karakteristik alternatif pengganti Halon tersebut, hanya lima karakteristik saja yang dianggap paling krusial untuk dijadikan sebagai persyaratan utama alternatif pengganti Halon, diantaranya yaitu:
- Efisiensi pemadaman api
- Tidak beresidu
- Reaktivitas kimia
- Efek terhadap kesehatan [toksikologi]
- Efek terhadap lingkungan
Hingga pada akhirnya hasil penelitian pengembangan alternatif pengganti gas Halon menemui titik terang yang mengarah pada empat kelas senyawa yang apabila ditinjau dari segala aspek, cukup memenuhi kriteria dan karakter sebagai gas alternatif pengganti halon.
Keempat kelas senyawa tersebut yaitu:
- Hydrofluorocarbons [HFC's]
- Hydrochlorofluorocarbons [HCFC's]
- Inert Gases [IG]
- Perfluorinated Ketones [FK]
Kelas senyawa HFC mewakili unsur senyawa:
- HFC-227ea. Heptafluoropropane [CF3CHFCF3]
- HFC-125. Pentafluoroethane [CHF2CF3]
- HFC-23. Trifluoromethane [CHF3]
- HFC-236fa. Hexafluoropropane [CF3CH2CF3]
Kelas senyawa Perfluorinated Ketones mewakili unsur senyawa:
1. FK-5-1-12. Dodecafluoro-2-methylpentan-3-one [CF3CF2C(O)CF(CF3)2]
Kelas senyawa HCFC mewakili unsur senyawa:
- HCFC Blend A, terdiri dari:
4.75% Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 [CHCI2CF3]
82% Chlorodifluoromethane HCFC-22 [CHCIF2]
9.5% Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 [CHCIFCF3]
3.75% Isopropenyl-1-methylcyclohexene - HCFC Blend B, terdiri dari:
86% Tetrafluoroethane [CH2FCF3]
9% Pentafluoroethane [CHF2CF3]
5% Carbon dioxide [CO2] - HCFC-124. Chlorotetrafluoroethane [CHCIFCF3]
Kelas senyawa Inert Gas mewakili unsur senyawa:
- IG-01. Argon [Ar]
- IG-100. Nitrogen [N2]
- IG-541, terdiri dari:
52% Nitrogen [N2]
40% Argon [Ar]
8% Carbon dioxide [CO2] - IG-55, terdiri dari:
50% Nitrogen [N2]
50% Argon [Ar]
Itulah jenis-jenis gas yang hingga hari ini masih masuk dalam jajaran gas alternatif pengganti Halon. Dan semuanya tertera di dalam Table 1.4.1.2. Agents Addressed pada NFPA 2001 edisi 2018.
Ideal Halon Replacement | Halon 1301 | HFC | Perfluorinated Ketones | HCFC | Inert Gases |
---|---|---|---|---|---|
Zero ODP | √ | √ | √ | ||
High Weight Efficiency | √ | √ | √ | ||
Cleanliness | √ | √ | √ | √ | |
Low Chemical Reactivity | √ | √ | √ | √ | |
Electrically Non-conducting | √ | √ | √ | √ | √ |
Low Toxicity | √ | √ | |||
Low Metabolism | √ | √ | √ | √ | |
Low Agent Cost | √ | √ | √ | √ | |
Low System Cost | √ | √ | √ | ||
Ease of Gasification | √ | √ | √ | √ | |
Low Storage Volume | √ | √ | √ | √ | |
Low No. Cylinders | √ | √ | √ | √ | |
Low System Footprint | √ | √ | √ | √ | |
Low Cylinder pressure rating | √ | √ | √ | √ | √ |
Low Manifold pressure rating | √ | √ | √ | √ | |
Slow Stratification | √ | √ | √ | √ | |
Low Enclosure pressures | √ | √ | √ | √ | |
Zero GWP | √ |
Berdasarkan tabel 3 di atas, FM200 diwakili oleh HFC, sedangkan Novec diwakili oleh Perfluorinated Ketones.
Meskipun faktanya hingga hari ini belum ada satupun bahan gas pemadam api yang memenuhi semua persyaratan sesuai dengan kriteria yang disebutkan di atas yang ideal untuk disebut sebagai bahan pemadam api yang benar-benar ramah lingkungan dan murni aman untuk manusia.
Walaupun tidak ada satupun diantara 13 daftar gas clean agent yang masuk dalam daftar alternatif, setidaknya kombinasi dari keseluruhan jajaran gas alternatif pengganti tersebut telah memenuhi seluruh karakteristik yang dipersyaratkan.
Namun jika dilihat melalui perbandingan karakteristik gas pada tabel 3 di atas, bahwasanya kelas senyawa HFC yang paling mendominasi dan hampir mendekati ideal untuk dijadikan sebagai alternatif gas pengganti Halon 1301 sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Protokol Montreal.
Sepertinya sampai pada pembahasan ini, kamu mungkin sudah bisa mulai menebak-nebak apa perbedaan FM200 dan Novec, bukankah begitu?
Minimal, setidaknya kamu sudah mulai bisa mempetakan dimana posisi perbedaan FM200 dan Novec sebagai gas clean agent yang termasuk dalam kategori daftar 13 gas clean agent dalam NFPA 2001.
Teruskan membaca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan penjelasan secara kongkrit tentang apa perbedaan FM200 dan Novec.
Selanjutnya kita akan beralih untuk melihat apa perbedaan FM200 dan Novec berdasarkan dari komposisi kimiawinya, serta apa saja karakteristik sifat kimia yang membedakannya.
Physical Properties | FM-200 | NOVEC 1230 |
---|---|---|
Chemical Name | 1,1,1,2,3,3,3-Heptafluoropropane | Dodecafluoro-2-methylpentan-3-one |
Chemical formula | CF3CHFCF3 | CF3CF2C(O)CF(CF3)2 |
Molecular weight | 170.03 | 316.04 |
Boiling point @1 atm | –16.34°C [2.59⁰F] | 49.2⁰C [120.6⁰F] |
Freezing point | –131⁰C [–204⁰F] | -108.0⁰C [-162.4⁰F] |
Critical temperature | 101.75⁰C [215.1⁰F] | 168.7⁰C [335.6⁰F] |
Critical pressure | 29.25 bar [424.24 psia] | 18.65 bar [270.44 psia] |
Critical Volume | 274 cc/mole [0.0258 ft3/lbm] | 494.5 cc/mole [0.0251 ft3/lbm] |
Critical density | 594.25 kg/m3 [37.098 lb/ft3] | 639.1 kg/m3 [39.91 lbm/ft3] |
Density, saturated liquid | 1,39 g/ml [86.63 lb/ft3] | 1.60 g/ml [99.9 lbm/ft3] |
Density, gas @1 atm | 0,0085 g/ml [0.530 lbm/ft3] | 0.0136 g/ml [0.851 lbm/ft3] |
Specific heat, liquid @25°C | 1.1816 kJ/kg–⁰C [0.28242 BTU/lb⁰F] | 1.103 kJ/kg⁰C [0.2634 BTU/lb⁰F] |
Specific heat, vapor @1 atm | 0.81327 kJ/kg–⁰C [0.81327 BTU/lb⁰F] | 0.891 kJ/kg⁰C [0.2127 BTU/lb⁰F] |
Heat of vaporization @boiling point |
131.77 kJ/kg [56.7 BTU/lb] | 88.0 kJ/kg [37.9 BTU/lb] |
Liquid viscosity | 0.23935 lb [0.57901 ft-hr] @25°C | 0.56/0.39 centistokes @0⁰C/25⁰C |
Vapor pressure sat. @25°C | 4.547 bar [6.59 psig] | 0.404 bar [5.85 psig] |
Bar pressure | 25 bar | 25 bar, 42 bar & 70 bar |
Perbedaan yang sangat signifikan antara karakteristik FM200 dan Novec ialah pada wujud fisiknya. Meski keduanya sama-sama gas cair [liquid gas], namun keduanya memiliki metode penyimpanan yang berbeda jika berada pada suhu normal.
Model Perbandingan | FM-200 | NOVEC 1230 |
---|---|---|
Wujud fisik | Disimpan sebagai gas cair yang bertekanan. [liquefied compressed gas] |
Disimpan sebagai cairan. [fluid] |
Design Concentration | 6.7 – 8.7% | 4.5 – 5.9% |
Pada dasarnya wujud fisik gas FM200 yang berada di dalam tabung penyimpanan berbentuk sebagai cairan yang bertekanan atau yang biasa disebut dengan underpressure liquid gas.
Karakternya sangat mirip dengan gas cair pada pemantik api/korek gas [lighter] dan/atau seperti gas LPG. Meskipun wujud fisik mereka terlihat sebagai cairan, tetapi apabila mereka kehilangan tekanan maka mereka akan segera terdekomposisi atau berubah wujud menjadi bentuk gas.
Sederhananya, gas FM200 tidak bisa kita tuang atau simpan pada wadah yang terbuka, seperti misalnya jika dituang ke dalam gelas. Gas FM200 akan terdekomposisi atau menguap menjadi wujud gas, segera setelah gas FM200 keluar dari tabung penyimpanan yang bertekanan.
Karena FM200 memiliki titik didih [boiling point] yang rendah, yaitu sekitar –16.34°C pada tekanan 1 atm. Hydrogen, fluorine, dan carbon adalah unsur senyawa yang terkandung pada gas FM200.
Bertolak belakang seperti pada karakteristik wujud fisik gas FM200, karena Novec cenderung disebut dengan fluida. Yaitu tetap berwujud sebagai cairan jika tersimpan dalam penyimpanan pada suhu normal.
Karena Novec memiliki titik didih [boiling point] yang tinggi, yaitu sekitar 49.2⁰C pada tekanan 1 atm, maka gas Novec bisa dituang pada wadah yang terbuka, seperti pada gelas. Dan juga bisa disimpan di dalam wadah yang sama sekali tidak bertekanan, seperti misalnya disimpan pada botol air mineral plastik.
Namun gas Novec akan lebih cepat menguap jika dibandingkan dengan dengan air [water]. Karena Novec hanya memiliki setengah dari titik didih pada air. Carbon, fluorine, dan oksigen adalah unsur senyawa yang terkandung pada gas Novec.
Baca juga: Bagaimana Novec™ 1230 Fire Protection Fluid bisa berubah wujud dari cairan menjadi gas?
Sederhananya, Novec mampu menguap secara efektif pada concentration design sekitar 4,5–10vol% pada suhu 20⁰C dengan agent vapor pressure 0.05–0.10 atm.
Efek kesehatan jika manusia terpapar oleh gas FM200 dan Novec ketika fase pelepasan gas [discharge/release], seluruhnya bergantung pada tingkat concentration design yang diaplikasikan pada ruangan yang dilindungi dan durasi waktu terpapar gas. Tabel 6 akan menunjukkan Toxicological Properties pada FM200 dan Novec yang masih bisa ditoleransi jika terpapar oleh manusia.
Paparan gas FM200 dan Novec 1230 terhadap manusia biasa disebut juga dengan istilah human exposure. Satuan nilai ukur tingkat konsentrasi paparan gas FM200 dan Novec 1230 terhadap manusia, disebut dengan NOAEL dan LOAEL.
NOAEL adalah singkatan dari No Observable Adverse Effects Level. Yaitu tingkat konsentrasi tertinggi yang telah diamati pada manusia akibat reaksi suatu unsur gas tertentu terhadap efek toksikologi atau psikologis yang merugikan.
Sedangkan LOAEL adalah singkatan dari Lowest Observable Adverse Effect Level. Yaitu tingkat konsentrasi terendah yang telah diamati pada manusia akibat reaksi suatu unsur gas tertentu terhadap efek toksikologi atau psikologis yang merugikan.
Perbedaan sifat toksikologi antara gas FM200 dan Novec 1230 akan dibandingkan pada Tabel 6 di bawah ini.
Toxicological Properties | FM-200 | NOVEC 1230 |
---|---|---|
Inhalation LC50 [4h, rat] | > 80% | > 10% |
Cardiac Sensitization NOAEL | 9.0% | 10% |
Cardiac Sensitization LOAEL | > 10.5% | > 10% |
PBPK Safe level | 10.5% | Data PBPK tidak tersedia |
Repeated Dose Inhalation [28 bay, rat] |
NOAEL > 5.0% | LOAEL = 0.0997% Peroxisome proliferation di hati Peningkatan bobot paru & hati |
Metabolism | Dapat diabaikan | Menghidrolisis menjadi asam F-Propionat |
Cardiac sensitization adalah sebutan dalam istilah medis yang mengisyaratkan peningkatan kepekaan jantung terhadap adrenalin yang disebabkan oleh paparan bahan kimia organik tertentu dalam konsentrasi tinggi.
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6 di atas, bahwasanya FM200 adalah gas yang paling tidak beracun diantara jenis gas extinguishing agen atau bahan pemadam api yang terdaftar dalam 13 jenis gas clean agent alternatif pengganti Halon. Sifat toksikologi FM200 ditandai dengan toksisitas akut dan kronis yang sangat rendah, dan kurangnya metabolisme dalam tubuh manusia.
FM200 dicirikan oleh toksisitas akut dan kronis yang sangat rendah, karena FM200 juga telah disetujui oleh Food & Drug Administration AS untuk digunakan sebagai propelan untuk inhaler pada dosis terukur, yang mana FM200 digunakan sebagai pendorong obat ke tenggorokan pasien.
Toksikologi dan zat kimia berbahaya dari unsur perfluoroketones adalah study yang hampir belum diekplorasi penelitiannya. Karena berdasarkan penelitian toksikologi yang dilakukan, telah dilaporkan hanya untuk satu perfluoroketone lainnya, yaitu FK-5-1-12. Novec merupakan unsur yang dimetabolisme, berbeda dengan FM200 yang metabolismenya rendah pada tubuh.
Hexafluoroacetone [perfluoroacetone] merupakan senyawa induk dari unsur kelas senyawa perfluoroketone, yaitu adalah bahan kimia yang sangat beracun.
Halon 1301 dan Halon 1211 dicirikan oleh sifat reaktivitas kimiawi yang sangat rendah, dan sifat ini sangat penting untuk keandalan dan keselamatan sebagai gas pemadam api alternatif penggantian Halon. Berkenaan dengan sifat reaktivitas kimiawi, Halon, HFC, HCFC dan inert gas, semuanya dicirikan oleh reaktivitas kimiawi yang sangat rendah. Tidak seperti perfluoroketones yang dicirikan oleh sifat reaktivitas kimiawi yang tinggi.
Reaksi Kimiawi | FM-200 | NOVEC 1230 |
---|---|---|
Air [water] |
Tidak bereaksi | Menghasilkan: 1,1,1,2,3,3,3-Heptafluoropropane [HFC-227ea; CF3CHFCF3] dan Asam Perfluoropropionic [F-Propionic acid, CF3CF2COOH] |
Jadi, yang diharapkan dari gas alternatif pengganti Halon adalah tidak bereaksi ketika berada di dalam tubuh manusia. Reaktivitas bahan kimia berdampak pada lima aspek utama sebagai sistem penggantian Halon, diantaranya yaitu:
- Kinerja sistem
- Penanganan agen
- Paparan terhadap manusia
- Kebersihan agen
- Dampak terhadap lingkungan
Clean agent Fire Suppression System, biasanya digunakan sebagai sistem perlindungan kebakaran pada ruangan tertentu antara rentang waktu 10 hingga 20 tahun, dan harus dipastikan bahwasanya tidak boleh ada kebocoran clean agent selama periode tersebut.
Tidak ada satupun pengguna yang menginginkan terjadinya reaksi kimia yang dapat menghasilkan zat asam atau korosif, meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Karena dengan adanya zat asam dan korosif tersebut, sangat berpotensi untuk menyebabkan terjadinya korosi dan akhirnya membuat extinguishing agent mengalami kebocoran. Karena dapat menggangu keefektifan dan keberlangsungan Fire Suppression System.
Karena gas alternatif penggantian halon yang ideal seharusnya tidak dimetabolisme, maka FM200 yang digunakan sebagai clean agent untuk pemadam api, tidak dimetabolisme di dalam tubuh manusia, dan tidak bereaksi terhadap air.
Halon, HFC, HCFC, dan Inert Gas, tidak bereaksi terhadap air dan/atau terhadap pelarut industri lainnya.
Perfluoroketones, sangat reaktif secara kimiawi, dan bahkan terhadap bahan kimia yang biasa kita temui, seperti air, alkohol dan amina.
Reaksi Novec dengan air menghasilkan senyawa 1,1,1,2,3,3,3-Heptafluoropropane atau HFC-227ea [CF3CHFCF3] dan Asam Perfluoropropionic atau Asam F-Propionic [CF3CF2COOH]
CF3CF2C (O) CF (CF3) 2 + H2O → CF3CHFCF3 + CF3CF2COOH
Reaksi Novec dengan air memiliki dua implikasi utama yang berkaitan dengan efektivitas sistem.
Pertama, keefektifan sistem dapat dipengaruhi oleh hilangnya zat pemadam sebagai akibat dari reaksi kimia sehingga menyebabkan sejumlah zat yang mengalami reaksi kimia kehilangan kemampuan untuk melakukan pemadaman. Seperti yang telah dipublikasikan oleh 3M melalui Technical Brief Novec 1230 Fire Protection Fluid Safety Assessment pada November 2004, menerangkan bahwasanya perfluoroketone FK-5-1-12 [Novec 1230] "apabila kontak dengan air atau pelarut, baik polar atau hidrokarbon, dapat menyebabkan Novec 1230 menjadi tidak efektif".
Kedua, produksi senyawa korosif akibat reaksi kimia dapat menyebabkan korosi pada tabung dan kebocoran. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7 di atas, bahwasanya reaksi Novec dengan air menghasilkan asam F-Propionic.
Asam F-propionat adalah asam yang sangat beracun dan korosif. Asam tersebut termasuk dalam kelas asam perfluorocarboxylic [PFCA], yang merupakan salah satu asam terkuat yang pernah ada.
Asam F-propionat mampu menyerang baja untuk menghasilkan garam besi yang sesuai. Telah diverifikasi bahwa di dalam tabung Novec menunjukkan tanda-tanda korosi yang terjadi diakibatkan dari pembentukan garam ini.
Karakteristik asam F-propionat diketahui juga beracun, dan dilaporkan dapat menyebabkan luka bakar pada mata dan kulit, serta kerusakan pada saluran pencernaan, dan luka bakar gastrointestinal.
PFCA sebagai salah satu golongan dikenal sebagai promotor tumor yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Efek pada hati dan paru-paru diketahui setelah terpapar oleh FK-5-1-12.
Sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Protokol Montreal, Protokol Kyoto, dan F-Gas Regulation, bahwasanya gas alternatif pengganti Halon dipersyaratkan memiliki karakter yang tidak berdampak terhadap lingkungan. Nilai ODP yang diharapkan harus sama sekali nol, dan memiliki nilai GWP yang rendah. Dampak FM200 dan Novec 1230 terhadap lingkungan, seyogianya merupakan efek dari reaktivitas kimia dari unsur yang terkandung di dalam masing-masing bahan kimia tersebut.
Maka dari itu setelah produksi dan penggunaan Halon dihentikan secara massal, selanjutnya bahan pemadam api yang diwakili oleh gas HCFC juga akan segera dijadwalkan untuk dihentikan secara bertahap. Alasannya sederhana, bukan karena efektifitas daya padam atau alasan toksisitas, melainkan karena nilai ODP unsur senyawa gas HCFC bukan nol.
FM200 secara fisik memiliki kestabilan reaktifitas kimiawi terhadap bahan kimia lainnya, misalnya seperti air. Sehingga reaksi kimia FM200 ketika proses hidrolisis pada saat berada di atmosfer menjadi tidak begitu rumit. Hal tersebut disebabkan karena FM200 mengalami reaksi dengan radikal hidroksil di stratosfer dengan sangat baik.
Beda halnya dengan FK-5-1-12, rendahnya nilai GWP Novec 1230 hanya didasari oleh fotolosis perfluoroketones, namun tidak memperhitungkan potensial reaksi terhadap air ketika berada di atmosfer. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwasanya reaktivitas kimia Novec 1230 jika bercampur dengan air akan menghasilkan HFC-227ea dan asam F-Propionic.
Sebab hingga saat ini belum ada satupun analisis ataupun hasil penelitian lanjutan yang melaporkan reaksi potensial perfluoroketones ketika bercampur dengan air pada saat berada di atmosfer.
Novec 1230 mengklaim bahwa memiliki nilai GWP <1 dan atmospheric lifetime selama 7 hari, namun analisis tersebut tidak memperhitungkan reaksi potensial perfluoroketones dengan air ketika berada di atmosfer.
Bahkan 3M sendiri, sebagai produsen Novec 1230 menyatakan bahwa penelitian reaktivitas Novec 1230 terhadap air ketika berada di atmosfer, masih sedang dalam tahap penelitian dan pengembangan.
Nantinya setelah laporan hasil penelitian dan analisis reaksi Novec 1230 dengan air ketika berada di atmosfer dirilis, hal tersebut secara signifikan akan mempengaruhi nilai GWP dan dampak akhir terhadap lingkungan dari Novec 1230.
Agar dapat lebih terlihat kontras perbedaan FM200 dan Novec 1230 berdasarkan efisiensi kapasitas gas jika akan digunakan pada volume ruangan yang sama, saya akan menyisipkan Inert Gas sebagai alternatif pembandingnya. Namun terkait dengan efisiensi daya padam suatu bahan pemadam kebakaran, mekanisme cara kerja pemadaman akan kita pisahkan berdasarkan dua kategori jenis gas. Yaitu antara Inert Gas dan Halogenated Agent [HFC, HCFC, dan Perfluoroketones].
Mekanisme Inert Gas dalam pemadaman api bekerja dengan cara mengencerkan oksigen. Maksudnya, Inert Gas akan mengurangi tingkat kadar oksigen yang berada pada ruangan hingga berada pada titik dimana reaksi pembakaran tidak lagi dapat dipertahankan.
Jika tingkat kadar oksigen normal yang kita hirup di udara sekitar 20%, maka Inert Gas bekerja dengan cara mengurangi tingkat kadar oksigen tersebut hingga tersisa hanya sekitar 15%. Dengan tingkat sisa kadar oksigen tersebut, namun manusia masih tetap dapat bertahan dan bernafas secara normal.
Selanjutnya mekanisme Halogenated Agent dalam memadamkan api bekerja dengan cara menyingkirkan panas. Yang dimaksud dengan penyingkiran panas ialah menurunkan temperatur suhu panas penyalaan api hingga berada di bawah suhu panas yang diperlukan untuk mempertahankan pembakaran.
Secara kiamiawi, untuk menciptakan suatu pembakaran, dibutuhkan temperature panas tertentu sebagai titik proses penyalaan. Kemudian, setelah api tercipta, selanjutnya panas akan terus dihasilkan dan dipertahankan oleh proses pembakaran tersebut, selama bahan yang terbakar terus tersedia.
Mekanisme pemadaman api dengan cara menghilangkan panas, merupakan metode pemadaman api yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan mekanisme penurunan tingkar kadar oksigen.
Sehingga, tingkat konsentrasi bahan pemadam untuk Halogenated Agent biasanya hanya berkisar sekitar 4 hingga 12 %v/v. Dibandingkan dengan Inert Gas yang tingkat konsentrasi bahan pemadamnya berkisar antara 40 hingga 70 %v/v.
Tabel 8 akan menunjukkan keunggulan FM200 sebagai Halogenated Agent yang memiliki efisiensi kapasitas gas dibandingkan dengan Inert Gas dan Perfluoroketone yang dibutuhkan untuk melindungi ruangan dengan luas sekitar 100m3.
JENIS GAS | Class A Hazard | Class B Hazard | ||
---|---|---|---|---|
Kebutuhan Gas [% v/v] |
Kebutuhan Gas [Kg] |
Kebutuhan Gas [% v/v] |
Kebutuhan Gas [Kg] |
|
FM-200 | 7.0 | 54.8 | 8.7 | 69.4 |
NOVEC 1230 | 4.2 | 61.0 | 5.9 | 87.2 |
IG-541 | 40.0 | 72.4 | 43.9 | 81.9 |
Berdasarkan efisiensi kapasitas gas yang ditunjukkan pada Tabel 8 di atas, bahwasanya kapasitas gas yang dibutuhkan oleh FM200 memiliki massa yang lebih sedikit untuk melakukan pemadaman kebakaran Kelas A dan Kelas B, dibandingkan dengan IG-541 dan Novec 1230.
Selain Novec 1230 membutuhkan massa gas yang lebih banyak dibandingkan dengan FM200, harga Novec 1230 juga cenderung lebih mahal dibandingkan dengan FM200.
Selanjutnya beralih ke jumlah tabung yang akan digunakan sebagai wadah penyimpanan gas. Oleh karena Inert Gas dan Halogenated Agent memiliki wujud karakter fisik yang berbeda, maka hal tersebut turut mempengaruhi jumlah tabung yang akan digunakan sebagai wadah penyimpanan.
Tabel 9 akan menunjukkan jumlah tabung yang akan digunakan sebagai wadah penyimpanan gas untuk melindungi ruangan dari kebakaran Kelas A dengan volume ruangan seluas 1000 m3.
JENIS GAS | Design Concentration [% v/v] | Agent [kg] | Jumlah Tabung |
---|---|---|---|
FM-200 | 7.0% | 548 | 2 |
NOVEC 1230 | 4.2 | 610 | 2 |
IG-541 | 40.0 | 724 | 22 |
Inert Gas merupakan gas murni yang memiliki efisiensi volumetrik yang rendah sehingga Inert Gas tidak memiliki kemampuan untuk disimpan sebagai wujud cair. Karena Inert Gas merupakan gas murni yang tidak dapat dikompresi menjadi wujud cair, maka Inert Gas harus disimpan sebagai gas yang bertekanan tinggi.
Oleh sebab itu, maka Inert Gas akan membutuhkan jumlah tabung yang lebih banyak untuk menyimpan gas yang akan digunakan pada volume ruangan yang sama, dibandingkan dengan jenis gas Halogenated Agent.
Jika Gas Inert merupakan gas terkompresi yang tersimpan di dalam tabung bertekanan tinggi, berbeda halnya dengan gas cair Halogenated Agent.
Karena Halogenated Agent dapat disimpan sebagai cairan, maka kapasitas gas yang mampu disimpan oleh Halogenated Agent dalam tabung akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan gas Inert.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
Demikianlah artikel mengenai penjelasan secara detail tentang perbedaan FM200 dan Novec 1230. Jika ada saran atau informasi lain yang ingin ditambahkan atau didiskusikan, silahkan tinggalkan di kolom komentar.
Kamu juga bisa menghubungi kami secara langsung melalui pesan WhatsApp atau telepon sekarang juga di nomor 0813-1111-0220, untuk mendapatkan penjelasan langsung tentang perbedaan FM200 dan Novec 1230 atau jika ingin melakukan pemasangan dan pengisian ulang gas FM200 Fire Suppression System.
Sumber referensi:
Technical Data. 3M™ Novec™ 1230 Fire Protection Fluid. 3M Company. 2020.
Mark L. Robin, PhD. The Role of Hydrofluorocarbons in Global Fire Protection. White Paper K-22197. 2009.
Fire Extinguisher Agent K23261. Properties, Uses, Storage, and Handling DuPont™ FM-200® [HFC-227ea]. DuPont Company, 2009.
Tentang Penulis
ReedFOX Lounge
Recent Posts
Newsletter Subscribe
Popular Tags
Articles - Category
- 3 Langkah Pengoperasian Bagaimana Cara Penggunaan Sistem FM200 (3941) (Mengenal Komponen FM200) 14 February 2021
- Apa itu FM200? Pertamanya Adalah Pahami Dulu Perbedaan 3 Hal Ini (17949) (Mengenal Sistem FM200) 21 April 2023
- Approval & Sertifikasi Gas FM200 Fire Suppression System (3886) (Mengenal Gas Clean Agent) 15 May 2021
- Auxilliary Material Instalasi Pemasangan FM200 Fire Suppression System (1674) (Teknis Pemasangan FM200) 26 December 2020