• 0813-1111-0220
  • 0813-6111-6112
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Tujuan Pemasangan FM200

×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 988

Inilah 5 Alasan Dasar Tujuan Pemasangan FM200 Fire Suppression System

Inilah 5 Alasan Dasar Tujuan Pemasangan FM200 Fire Suppression System

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Untuk meminimalkan resiko kerugian di semua sektor bisnis, dibutuhkan pemasangan sistem pemadam kebakaran yang mampu bekerja secara otomatis, cepat, terukur dan efektif.

Untuk menentukan jenis sistem pemadam kebakaran apa yang benar-benar efektif, dibutuhkan konsultan spesialis yang ahli di bidang proteksi kebakaran untuk menilai serta menganalisis tingkat resiko bahaya kebakaran pada ruangan tertentu.

Penilaian dan analisis [Assessment & Analytics] yang dilakukan, tidak hanya sebatas menentukan sistem pemadam kebakaran yang akan dipasang, ataupun sekedar menentukan media pemadam apa yang akan digunakan.

Tetapi harus turut mempertimbangkan kemungkinan dampak terburuk terhadap aset yang akan diproteksi oleh sistem pemadaman kebakaran tersebut.

Menentukan sistem pemadam kebakaran, tidak hanya terfokus pada kemampuannya memadamkan api saja, tapi juga harus memperhitungkan kerugian dan estimasi biaya pemulihan pasca insiden kebakaran.

Apa sih, Tujuan Pemasangan FM200 Fire Suppression System?


Pada prinsipnya, tujuan utama pemasangan sistem proteksi kebakaran bertujuan untuk mendeteksi api sedini mungkin, dan dengan cepat segera memadamkannya agar mencegah penyebaran api sebelum menjadi tidak terkendali.

Daftar Produk dan Sistem Proteksi Kebakaran Otomatis

Saat ini, ada beberapa pilihan sistem proteksi kebakaran yang mampu beroperasi secara otomatis, diantaranya:

  1. Fire Sprinkler System
  2. Foam Expansion System
  3. Water Mist Fire Suppression
  4. Thermatic Fire Extinguisher
  5. Fire Tubing, Direct & Indirect System [Fire Trace; Fire Trap]
  6. Aerosol Pre-Engineered System
  7. Gaseous Fire Suppression System

 

Kenapa Harus FM200 Fire Suppression System?


FM-200 Fire Suppression System selalu menjadi target utama dalam pemilihan jenis sistem proteksi kebakaran.

Tujuan Pemasangan FM200

Untuk melindungi aset dan peralatan yang berada di dalam ruangan tertutup yang sensitif terhadap air, namun ruangan tersebut memiliki tingkat resiko kebakaran yang cukup tinggi.

Berikut kami rangkum 5 alasan kenapa orang memilih dan melakukan pemasangan FM-200 Fire Suppression System sebagai sistem proteksi kebakaran untuk ruangan tertutup:

  1. Pemadam Kebakaran Otomatis
  2. Waterless
  3. Integrasi Sistem Pendeteksi Dini
  4. Total Flooding
  5. Aman Untuk Manusia

 

Baca Juga: Gak Banyak Yang Tau, Syarat Ruangan Yang Akan Diproteksi oleh Sistem FM200.

 

Pemadam Kebakaran Otomatis


Sebagian orang menganggap, pemadam kebakaran otomatis sudah menjadi keharusan dan bukan lagi sebatas kebutuhan.

Terutama jika ruangan yang diproteksi beroperasi selama 24 jam penuh, namun petugas atau operator tidak selalu siaga di ruangan tersebut, seperti Ruang Server dan Data Center.

Selain itu, juga dibutuhkan keahlian khusus untuk bisa mengoperasikan peralatan pemadam kebakaran tertentu.

Minimal dibutuhkan karyawan yang sebelumnya sudah mendapat bekal pelatihan dari petugas pemadam kebakaran, ataupun ahli spesialis proteksi kebakaran [fire trainer] yang bersertifikat.

Tujuan pemasangan FM200 Fire Suppression System adalah: Agar ruangan yang terproteksi oleh sistem pemadam kebakaran, mampu bekerja secara otomatis dan mampu beroperasi tanpa campur tangan manusia.

Sehingga cara kerja FM-200 Fire Suppression System tidak lagi membutuhkan bantuan operator, untuk mengoperasikan sistem pemadam kebakaran tersebut.

Pemasangan sistem pemadam kebakaran otomatis, benar-benar sangat membantu dalam menurunkan tingkat resiko terjadinya kebakaran pada suatu ruangan.

Dalam area gedung perkantoran misalnya, setelah jam kerja berakhir maka karyawan yang tersisa hanyalah petugas keamanan dan engineering gedung.

Tujuan Pemasangan FM200

Pada saat berpatroli, mereka memiliki akses yang terbatas untuk bisa melakukan pemeriksaan seluruh fasilitas dan area ruangan.

Sehingga jika terjadi insiden kebakaran, diperlukan waktu ekstra untuk mengakses ruangan tersebut agar bisa melakukan pemadaman kebakaran, meskipun gedung tersebut telah dilengkapi dengan sistem pendeteksi dini atau Fire Alarm System.

Maka dari itu, pemasangan sistem pemadam kebakaran otomatis sangat dibutuhkan untuk menjaga aset/fasilitas berharga, dari ancaman bahaya kebakaran.

Tujuan pemasangan FM200 Fire Suppression System tidak hanya direkomendasi untuk dipasang di ruangan yang tidak memiliki penghuni di dalamnya.

Tetapi juga dianjurkan untuk dipasang di lokasi-lokasi yang memang tempat tersebut dianggap sebagai ruang penyimpanan aset berharga dan krusial.

Tujuan Pemasangan FM200

 

Ruangan Yang Selalu Berpenghuni


Berikut beberapa daftar ruangan berpenghuni yang terdapat aktifitas manusia di dalamnya, yang tetap dianjurkan untuk dilakukan pemasangan FM-200 Fire Suppression System, diantaranya adalah:

  1. Ruang Monitoring
  2. Ruang Dispatcher
  3. Ruang Kontrol dan Pusat Kendali [Command Center]
  4. Ruang ATC [Air Traffic Control]
  5. Ruang Pusat Komunikasi [Communication Center]
  6. Ruang MRI [Magnetic Resonance Imaging]
  7. Ruang Operasi atau Ruang OK [Operatie Kamer]
  8. Ruang UGD - Unit Gawat Darurat [Emergency Room]
  9. Ruang Laboratorium [Laboratory Facilities]
  10. Ruang Penelitian dan Observasi [Research and Observation]
  11. Galeri Kesenian [Art Gallery]
  12. Ruang Olahraga GYM [Gymnastic Sport Venue]
  13. Bioskop [Movie Theater]
  14. Museum
  15. Perpustakaan
  16. dll.

Berdasarkan uraian daftar di atas, dapat dipastikan bahwa di dalam ruangan-ruangan tersebut selalu terdapat aktifitas manusia di dalamnya.

Meskipun ruangan-ruangan tersebut selalu terdapat penghuni yang selalu siaga, bukanlah suatu jaminan mereka dapat mengetahui adanya ancaman bahaya kebakaran yang selalu mengintai.

Ruang Command Center misalnya, di atas plafon dan di bawah raised-floor ruangan tersebut terdapat banyak sekali jaringan instalasi kabel listrik maupun instalasi jaringan kabel data.

Cara mengetahui adanya korsleting ataupun adanya hubungan arus pendek dari keseluruhan kabel tersebut, diantaranya adalah melalui terjadinya kegagalan pada perangkat yang terhubung ke jaringan intalasi tersebut, atau timbulnya percikan api melalui panas yang diciptakan oleh hubungan arus pendek.

Api kecil yang timbul terus menjalar dan menyebar hingga menciptakan kebakaran.

Coba tebak, apa yang terjadi selanjutnya?

Anggap saja ruangan tersebut diproteksi oleh adanya pemasangan sistem proteksi kebakaran otomatis, katakanlah ruangan tersebut terproteksi oleh Fire Sprinkler System.

Respon waktu yang dibutuhkan Fire Sprinkler System untuk melakukan pemadaman adalah: Apabila suhu ruangan sudah mencapai panas minimal 68° Celcius, dan/atau hingga 'lidah' api menyentuh dan membakar tabung kaca air raksa yang berada di unit Head Sprinkler.

Perlu diingat bahwa, Fire Sprinkler System menggunakan bahan dasar air sebagai media pemadamnya.

Seperti apa dampak negatif yang diakibatkan oleh pemadaman otomatis menggunakan air, dan tingginya biaya pemulihan pasca kebakaran, baca terus artikel ini hingga selesai.

Tujuan Pemasangan FM200

Namun, apabila sistem pemadam kebakaran otomatisnya menggunakan FM-200, maka alur dan proses cara kerja pemadaman FM-200 Fire Suppression System cukup sederhana.

Saat sensor pendeteksi api mengindikasi adanya kebakaran, katakanlah Smoke Detector mendeteksi adanya asap kebakaran.

Maka, hanya dalam waktu kurang dari 10 detik Fire Suppression System akan dapat dengan segera melakukan pemadaman.

Kamu juga dapat melakukan pembatalan proses pemadaman, apabila ternyata alarm kebakaran yang diindikasi oleh Smoke Detector ternyata alarm kebakaran palsu. Seperti misalnya, asap rokok, asap vape, asap fogging, ataupun gas freon yang bocor.

Seperti apa teknis dan cara kerja FM-200 Fire Suppression System, silahkan pelajari lebih lanjut di Cara Kerja FM200 Fire Suppression System.

Selain memiliki keunggulan durasi respon yang cepat, pemilihan pemasangan sistem proteksi kebakaran menggunakan FM-200 Fire Suppression System, dipastikan sama sekali tidak akan meninggalkan residu dan dampak negatif apapun.

 

Ruangan Tanpa Penghuni Namun Beroperasi 24 Jam


Beberapa daftar ruangan tanpa penghuni yang tetap beroperasi selama 24 jam, sangat direkomendasikan untuk dilakukan pemasangan FM-200 Fire Suppression System, diantaranya sebagai berikut:

  1. Ruang Penyimpanan Uang [Vault Room/Ruang Khasanah]
  2. Ruang Server [Server Room]
  3. Ruang Pusat Data [Data Center]
  4. Ruang UPS [Uninterruptible Power Supply]
  5. Ruang Kapasitor Bank
  6. Ruang Genset [Generator Set]
  7. Ruang Turbine & Eksitor
  8. Ruang Mesin dan Pompa [Engine Pump Room]
  9. Ruang Penyimpanan Lukisan [Painting Storage]
  10. dll.

Setiap sektor usaha, gedung, perkantoran, industri dan pertambangan, masing-masing memiliki sistem dan cara kerja yang berbeda-beda dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Dari masing-masing sektor tersebut, dapat dipastikan bahwa mereka memiliki fasilitas objek vital yang harus terlindung dari ancaman bahaya apapun, termasuk ancaman bahaya kebakaran.

Pada sektor tambang Batu Bara misalnya, Conveyor merupakan salah satu fasilitas yang dianggap vital dan krusial, yang harus tetap beroperasi sepanjang hari.

Karena tingkat resiko dan potensi kebakaran yang dihasilkan oleh Batu Bara sangat tinggi, maka objek tersebut harus dilindungi oleh sistem pemadam kebakaran yang mampu bekerja secara otomatis.

Namun, bukan itu tujuan pemasangan FM200 Fire Suppression System, karena sistem FM-200 tidak efektif jika diaplikasikan pada sistem pemadam kebakaran Conveyor.

Agar Conveyor bisa terus beroperasi, dibutuhkan sumber tenaga yang mendukung dan selalu siaga agar Conveyor bisa terus bekerja.

Sumber daya dan pengendali Conveyor, biasanya terletak di dalam suatu ruangan yang bernama ruang Generator dan Kapasitor Bank.

Dari ruang sumber daya dan kendali tersebutlah, Conveyor bisa terus mendapat cadangan tenaga untuk bisa terus beroperasi sepanjang hari.

Nah, ruangan tersebut, selalu siaga dan beroperasi selama 24 jam penuh. Dan hanya pada waktu-waktu tertentu saja terdapat aktifitas manusia di dalamnya.

Seperti pada saat akan mengoperasikan, atau pada saat akan melakukan pemeriksaan rutin dan perawatan.

Tipikal ruangan seperti inilah yang masuk dalam kriteria rekomendasi, tujuan pemasangan FM-200 Fire Suppression System.

Selanjutnya beralih ke contoh sektor usaha bidang kesenian misalnya, gudang/ruang penyimpanan lukisan merupakan ruangan yang tanpa penghuni di dalamnya.

Meski ruang penyimpanan tersebut tak berpenghuni, namun tetap harus terlindungi selama 24 jam penuh dari ancaman bahaya kebakaran apapun.

Semua galeri dan koleksi lukisan, biasanya disimpan di ruang khusus sebelum proses lelang atau sebelum laku terjual.

Sektor bisnis seni multi-nasional yang memiliki cabang usaha di Indonesia, kebanyakan lukisan-lukisan mereka berasal dari berbagai negara di belahan dunia, yang rencananya akan dilelang ataupun akan dipamerkan di galeri seni di Indonesia.

Tipe ruangan seperti ini, juga termasuk dalam daftar kriteria rekomendasi tujuan pemasangan FM200 Fire Suppression System.

Ruang penyimpanan lukisan, serupa dengan ruang khasanah tempat penyimpanan uang, yang lebih dikenal dengan nama Vault Room.

Setiap Bank pasti memiliki fasilitas seperti ini, namun cara memilih sistem pemadam kebakaran untuk Bank tentunya berbeda-beda, tergantung dari tingkat resiko dan aset yang dilindungi.

Tujuan Pemasangan FM200

Jika dianalisa, ketiga contoh ruangan di atas merupakan gambaran dari 3 sektor bisnis yang berbeda-beda.

Namun jika ditinjau dari karakteristiknya, ketiga contoh ruangan di atas memiliki satu karakteristik yang sama — yaitu aset ataupun peralatan yang dilindungi oleh ruangan tersebut, sama-sama sangat sensitif terhadap air. Peralatan elektronik, lukisan dan uang.

Sehingga, selain dibutuhkan sistem pemadam kebakaran yang mampu bekerja secara otomatis, juga dibutuhkan media pemadam kebakaran yang tidak mengandung unsur air.

 

Waterless


Sistem pemadam kebakaran yang paling umum digunakan adalah Fire Sprinkler System, yang menggunakan bahan dasar air sebagai media pemadamannya.

Hingga hari ini, Fire Sprinkler System merupakan sistem proteksi kebakaran yang sangat dapat diandalkan untuk proses pemadaman api.

Namun karena media pemadam Fire Sprinkler System menggunakan bahan dasar air, hal tersebut dapat menyebabkan dampak buruk terhadap aset, jika diaplikasikan untuk melindungi ruangan yang berisi komponen, dan peralatan yang sensitif terhadap air.

Air memang merupakan media pemadam yang sangat efektif untuk memadamkan api, meskipun tidak semua kelas api efektif dipadamkan oleh air.

Selain biayanya yang murah, air juga sangat dengan mudah untuk didapat.

Tidak seperti harga pengisian refill gas FM-200, yang harganya berkisar antara Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 1.600.000,- per/kg nya.

Mari kita lihat contoh skenario berikut:

Tujuan Pemasangan FM200

Gedung kantor ReedFOX Fire & Life Safety Indonesia terdiri dari bangunan gedung 11 lantai.

Sistem pemadam kebakaran seluruh lantai dan fasilitas gedung diproteksi oleh Fire Sprinkler System, termasuk Ruang Server dan Data Center yang berada di Lantai 7.

Ruang Server dan Data Center ReedFOX Fire & Life Safety Indonesia berisi komputer, perangkat server dan peralatan elektronik lainnya yang sangat sensitif terhadap air.

Dikarenakan adanya sambungan terminal kabel yang longgar, hal tersebut mengakibatkan hubungan arus pendek atau korsleting listrik.

Sehingga muncul percikan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Akibat insiden tersebut, Fire Sprinkler System terpicu untuk melakukan pemadaman yang kemudian menghujani dan membanjiri seluruh Ruang Server dan Data Center dengan air.

Selanjutnya apa dampak negatif yang terjadi pada komputer, perangkat server dan peralatan elektronik lainnya yang berada di dalam Ruang Server dan Data Center tersebut?

Yes, tepat sekali! Kebakaran padam, seluruh aset yang diproteksi pun ikutan padam.

Akhirnya tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pemulihan pasca kebakaran, bukan untuk penggantian kerusakan pada komponen yang terbakar.

Namun biaya yang dikeluarkan lebih banyak untuk penggantian kerusakan pada aset lainnya, yang terkena dampak pemadaman yang diakibatkan oleh residu air.

Sebelum memutuskan untuk memasang Fire Sprinkler System pada ruangan yang berisi aset berharga yang paling dilindungi, bayangkan saja jika ruangan tersebut mengalami kebanjiran.

Tujuan Pemasangan FM200

Seperti itulah kondisi yang terjadi pasca dilakukannya pemadaman kebakaran menggunakan Fire Sprinkler System.

Fire Sprinkler System bekerja secara otomatis mengandalkan sensor pendeteksi panas, dengan minimal suhu panas yang mencapai hingga 68 °C.

Tidak perlu dibayangkan, seperti apa panasnya suhu ruangan jika mencapai suhu titik didihnya sistem pendeteksi Fire Sprinkler System.

Sensor pendeteksi panas Fire Sprinkler System, terpasang tepat di tengah discharge nozzle pada bagian komponen Head Sprinkler. Sensor panas tersebut berupa tabung air raksa yang berukuran kecil.

Fail Safe System atau Self Activation Fire Sprinkler System, akan bekerja secara mandiri apabila tabung air raksa merasakan suhu panas yang mencapai hingga 68 °C, atau bersentuhan langsung dengan api.

Tidak seperti cara kerja FM200 Fire Suppression System dalam mendeteksi api. FM-200 System mampu mendeteksi api mulai sejak dini sebelum terjadinya kebakaran yang masif.

 

Integrasi Sistem Pendeteksi Dini


Pada umumnya, sensor pendeteksi dini yang digunakan pada FM200 Fire Suppression System adalah sensor pendeteksi asap berupa Photo-electric Smoke Detector.

Ataupun, menggunakan Temperature Heat Detector sebagai sensor pendeteksi panas.

Kita sepakat bahwa, setiap sektor bisnis maupun industri memiliki ancaman dan potensi bahaya kebakaran yang berbeda-beda.

Tentunya peralatan dan aset berharga yang terletak dan tersimpan di dalam ruangan yang dilindungi juga bervariasi. Bisa berupa uang, peralatan elektronik, mesin, lukisan, barang antik, dan barang berharga lainnya.

Dari masing-masing aset tersebut, jika terbakar, maka akan menghasilkan klasifikasi kebakaran jenis kelas api yang berbeda-beda pula.

Misalnya kebakaran di Ruang Kremasi. Jika fasilitasnya terbakar, maka klasifikasi apinya akan menghasilkan kebakaran kelas api A. Kebakaran yang disebabkan oleh benda padat mudah terbakar.

Ruang Mesin, apabila mesin yang terbakar, maka klasifikasi apinya akan menghasilkan kebakaran kelas api D. Kebakaran yang disebabkan oleh terbakarnya material logam padat.

Ruang Elektronik, jika yang terbakar adalah perangkat komputer, maka kebakarannya akan menghasilkan klasifikasi api kelas Elektrical.

Dari semua contoh material yang terbakar di atas, apapun klasifikasi kebakaran dan jenis kelas apinya, jika terbakar — semuanya sama-sama akan menghasilkan yang namanya asap.

Maksudnya?

Benda apapun yang terbakar oleh api, apalagi hingga menciptakan kebakaran. Maka hasil pembakaran benda yang terbakar tersebut, dipastikan akan menghasilkan asap. Kecuali yang terbakar adalah Api Asmara. Hehehe.

Baik, lanjut ya...

Namun dari beberapa contoh benda yang terbakar di atas, yang perlu diperhatikan adalah seperti apa kondisi ruangan tersebut dalam keadaan normal.

Kembali pada contoh di atas, Ruang Kremasi. Tanpa adanya kebakaran, kondisi normal sekitar ruangan tersebut bersuhu panas dan penuh asap.

Ruang Mesin, walau kondisi normalnya tidak dipenuhi asap, namun suhu normal sekitar ruang mesin identik bersuhu panas.

Ruang Elektronik, kondisi ruangan dalam keadaan normal identik bersuhu sejuk dan tanpa asap.

Berdasarkan ketiga sampel ruangan di atas, dengan kriteria ruangan yang berbeda-beda, diperlukan sistem pendeteksi yang mampu beradaptasi dengan kondisi normal di dalam ruangan tersebut.

Dalam kondisi-kondisi tertentu, terkadang kinerja Photoelectric Smoke Detector dan Temperatur Heat Detector menjadi tidak efektif dan tidak optimal.

Sehingga dibutuhkan sistem pendeteksi dini kebakaran lainnya sebagai alternatif pengganti Photoelectric Smoke Detector dan Temperatur Heat Detector.

Salah satu keunggulan dan kelebihan FM200 Fire Suppression lainnya adalah — kompatibel dan mampu bekerja dengan sama baiknya, jika diintegrasikan dengan sensor sistem pendeteksi lainnya, diantaranya sebagai berikut:

  • ROR [Rate of Rise] Heat Temperature
  • VESDA [Very Early Smoke Detection Aspirating]
  • Flame Detector
  • LHD [Linier Heat Detector]
  • Thermocouple
  • Fire Tubing Indirect

 

Masing-masing sensor dan sistem pendeteksi di atas, memiliki metode dan cara kerja yang berbeda-beda dalam mendeteksi adanya kebakaran.

Kecepatan tindakan pemadaman yang akan dilakukan oleh Fire Extinguishing System, sangat bergantung pada kinerja dan tingat akurasi Fire Alarm System dalam mendeteksi adanya kebakaran.

Seperti apa metode dan cara kerja integrasi sistem pendeteksi di atas, silahkan pelajari lebih lanjut di Integrasi Sistem Pendeteksi FM-200.

 

Total Flooding


Fire Suppression System digunakan sebagai sarana sistem pemadam kebakaran oleh banyak jenis media pemadam kebakaran, salah satunya adalah gas FM-200.

Rancangan design FM-200 Fire Suppression System mengadopsi rancangan design Engineered Fire Extinguishing System. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel Pengertian FM-200 Fire Suppression System.

Engineered Fire Extinguishing Design adalah rancangan sistem pemadaman kebakaran yang menggunakan metode total flooding pada saat melakukan proses pemadaman.

Total Flooding adalah pemadaman kebakaran yang dilakukan dengan cara melepaskan media pemadam ke seluruh area ruangan yang diproteksi.

CO2 Fire Suppression System maupun Foam Suppression System juga termasuk dalam Engineered Fire Extinguishing Design yang menggunakan metode Total Flooding pada saat melakukan pemadamannya.

Pada saat melakukan proses pemadaman, Fire Suppression System yang menggunakan media pemadam jenis Foam akan membanjiri dan menyelimuti seluruh area ruangan yang diproteksi.

Karena Foam System dipersyaratkan untuk memproteksi ruangan semi-tertutup yang memiliki tingkat kebakaran yang beresiko tinggi.

Seperti hangar pesawat terbang, tangki penyimpanan bahan bakar, ruang penyimpanan bahan kimia, dll.

Total Flooding Foam Suppression System in Helicopter Hangar

 

CO2 System melakukan proses pemadaman dengan cara melepaskan gas Carbon Dioxide hingga ke seluruh area ruangan, agar atmosfer udara di seluruh ruangan tersebut dipenuhi oleh gas CO2.

Cara kerja CO2 System dalam memadamkan api, sama seperti cara kerja Inertgas dalam memadamkan api, yaitu dengan cara menekan kadar volume Oksigen yang ada di dalam ruangan.

Beda halnya dengan cara pemadaman yang dilakukan oleh Foam System, karena cara kerja Foam System dalam memadamkan api adalah dengan cara mengisolasi atau menyelimuti material yang terbakar.

Walau teori cara kerja media pemadam jenis Foam System dan CO2 System berbeda, namun semua bertujuan untuk sama-sama memutus reaksi berantai yang dapat dibentuk oleh segitiga api [material, panas, dan oksigen].

Meskipun begitu, pada saat Foam System dan CO2 System melakukan pemadaman, manusia tidak boleh berada di dalam ruangan yang diproteksi tersebut. Karena tidak aman jika manusia tetap berada di dalam ruangan tersebut selama proses pemadaman.

Penggunaan Fire Suppression System yang menggunakan CO2 sebagai media pemadam kebakaran untuk melindungi ruangan tertutup, dapat beresiko menyebabkan manusia mati lemas [Suffocation] karena kekurangan Oksigen.

Beberapa riwayat kasus kematian yang disebabkan oleh pemadaman kebakaran menggunakan Fire Suppression System, hanya tercatat pada kasus penggunaan CO2 System saja.

Untuk mencegah kasus yang sama tidak terus terjadi dan terulang lagi [kematian yang diakibatkan oleh pelepasan gas CO2 System sering terjadi], rancangan sistem diperbaharui dengan menambahkan jeda waktu [delay time] pelepasan gas dan signal alarm peringatan evakuasi sebelum gas akan dilepaskan.

Alarm peringatan tersebut dirancang dalam dua mode, berupa peringatan audio dan visual. Tujuannya adalah agar orang yang berada di dalam ruangan tersebut dapat segera menyadari situasi yang sedang berlangsung.

Alarm peringatan audio, biasanya berupa suara bell atau suara sirine. Sementara alarm peringatan visual, biasanya berupa cahaya lampu strobo [strobe light], cahaya kelap-kelip [flash light] dan juga papan lampu [sign lamp] yang bertuliskan anjuran untuk segera melakukan evakuasi keluar dari ruangan tertutup.

Jika jeda waktu yang ditentukan telah habis/tercapai, maka gas CO2 System akan segera dilepaskan ke dalam ruangan.

Namun proses pelepasan gas CO2 System, dapat dibatalkan dan/atau ditambah waktu jeda secara manual dengan mengaktifkan tombol Manual Abort Station. Hal tersebut memungkinkan 3 hal yang dapat dilakukan, diantaranya:

  1. Melanjutkan/memperpanjang proses evakuasi.
  2. Melakukan pemadam kebakaran secara manual jika memungkinkan.
  3. Melakukan pembatalan pelepasan gas, jika peringatan alarm tersebut merupakan alarm palsu.

 

Cara kerja FM-200 dalam melakukan pemadaman tidak seperti cara kerja gas CO2 dan Foam dalam melakukan pemadaman.

FM200 bekerja dengan cara menekan tingkat suhu panas, sehingga aman untuk manusia. Dan juga tidak mengandung unsur Chlorine atau Bromine Atoms dalam komposisinya, sehingga FM200 tidak turut menyumbang kerusakan dan penipisan lapisan ozon.

 

Aman Untuk Manusia


Gas FM-200 merupakan golongan gas clean agent, selain ramah lingkungan dan tidak berpotensi merusak lapisan ozon, gas FM-200 juga aman untuk manusia yang berada di dalam ruangan tersebut, pada saat sistem pemadam kebakaran otomatis ini melakukan proses pemadaman.

Selain itu, kondisi ruangan pasca pemadaman yang ditinggalkan oleh FM200, tidak menyebabkan kerusakan dan residu apapun terhadap aset yang diproteksi. Karena gas FM-200 tidak menyebabkan korosi, tidak berwarna dan tidak bersifat menghantar arus listrik.

Pelajari karakteristik Gas FM-200 selengkapnya di Clean Agent Gas FM200.

PERHATIAN!
Gas HFC-227ea memiliki nilai persentase volume NOAEL [No Observable Adverse Effects Level] sebesar 9.0%, dan nilai persentase volume LOAEL [Lowest Observable Adverse Effects Level] sebesar 10.5%.

Sehingga ketika gas ini sedang melakukan pelepasan gas atau pemadaman [gas release/discharge], dianjurkan untuk segera meninggalkan ruangan.

Walaupun gas FM-200 aman untuk manusia, namun dalam kondisi seperti apapun manusia tidak boleh terpapar [exposure] selama lebih dari 5 menit.

Meskipun pada umumnya rata-rata durasi gas release berlangsung hanya sekitar 60 detik [1 menit].


Demikian pembahasan mengenai Tujuan Pemasangan FM200 Fire Suppression System.

Baca juga artikel lainnya, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang FM200 Fire Suppression System.

Jika ingin berkonsultasi secara langsung, silahkan hubungi kami melalui pesan WhatsApp atau langsung telepon di nomor 0813-1111-0220.



Tentang Penulis

Kunjungi Kami
alamat kantor ReedFOX Fire & Life Safety Indonesia
Padamin FM200 Fire Suppression System

Newsletter Subscribe

Hubungi kami sekarang juga!
0813-1111-0220
small-logo.png
small-logo.png
Hubungi kami sekarang juga!
0813-1111-0220