Pemasangan Instalasi FM200?
Apa itu clean agent? Apa saja jenis bahan pemadam yang termasuk dalam kriteria clean agent yang ramah lingkungan? Tuntaskan membaca artikel ini, karena berisi penjelasan secara kongkrit 13 jenis gas clean agent yang terdaftar sebagai gas yang ramah lingkungan yang berlaku hingga hari ini.
Sebagai upaya untuk melindungi aset dan properti dari ancaman dan bahaya terjadinya kebakaran, diperlukan pemasangan suatu sistem proteksi kebakaran yang mampu bekerja secara efektif dan se-efisien mungkin.
Bahan pemadam kebakaran yang berbentuk gas sering digunakan dalam sistem proteksi kebakaran yang secara efektif diperuntukkan pada bahaya kebakaran dalam ruangan, yang secara khusus tidak mungkin menggunakan bahan pemadam berbahan dasar air sebagai bahan pemadamnya.
Atau bahan pemadam kebakaran berupa gas digunakan apabila, jika menggunakan air sebagai bahan pemadamnya – dapat menyebabkan kerusakan tambahan yang berlebihan terhadap keberlangsungan sistem operasional suatu bisnis.
Tujuan utama penggunaan bahan pemadam kebakaran berbentuk gas – salah satunya ialah mencegah bertambahnya kerugian tambahan yang akan diakibatkan oleh insiden kebakaran, serta meminimalisir biaya pemulihan pasca terjadinya kebakaran.
Mengapa demikian?
Karena bahan pemadam kebakaran seperti air, foam, dan powder, dipastikan akan meninggalkan residu pada saat selesai melakukan pemadaman kebakaran. Residu tersebutlah yang nantinya akan menambah kerugian tambahan dan tingginya biaya pemulihan pasca terjadinya kebakaran.
Tingginya biaya pemulihan bukan semata-mata untuk melakukan perbaikan atau penggantian aset yang terbakar, alih-alih turut melakukan perbaikan atau penggantian aset yang tidak berdampak langsung terhadap kebakaran, melainkan karena terdampak residu yang dihasilkan oleh air, foam, dan powder.
Maka dari itu, diperlukan sistem proteksi kebakaran yang mampu bekerja secara otomatis, cepat dan efektif, tanpa meninggalkan residu apapun. Hal tersebut dapat dicapai jika kita menggunakan salah satu dari beberapa jenis daftar gas yang terbukti ramah lingkungan.
Pemasangan Instalasi FM200?
Pengertian Clean Agent
Jika diartikan secara harfiah, clean agent adalah bahan pemadam api yang bersih. Namun secara kontekstual – clean agent adalah bahan pemadam kebakaran bersih yang tidak meninggalkan jejak, tidak berbau, tidak berwarna, tidak beresidu, tidak korosif, dan non-konduktor secara kelistrikan. Serta ramah terhadap lingkungan, tidak berpotensi merusak lapisan ozon [zero ODP], tidak menyumbang efek rumah kaca [0 GWP], dan memiliki toksisitas yang rendah sehingga aman untuk makhluk hidup khususnya manusia.
Oleh karena itu, clean agent identik dengan penggunaan media gas sebagai bahan yang digunakan untuk memadamkan kebakaran. Sehingga agent gas merupakan satu-satunya bahan pemadam api yang bersih pada saat melakukan pemadaman kebakaran – tanpa meninggalkan residu apapun dan tanpa harus merusak aset dan properti lainnya yang berada disekitarnya.
Penggunaan gas sebagai clean agent akan meminimalisir biaya pemulihan pasca kebakaran, mengurangi risiko potensi kerugian akibat downtime, serta mencegah kerusakan tambahan pada aset dan properti yang tidak terdampak langsung terhadap kebakaran.
Bayangkan, jika pada satu ruangan terdapat 10 perangkat komputer dan salah satu diantaranya mengalami korsleting hingga menyebabkan kebakaran. Jika ruangan tersebut dilindungi oleh fire sprinkler system yang bahan pemadamnya menggunakan bahan dasar air, maka 9 perangkat komputer lainnya yang tidak berdampak langsung terhadap kebakaran, juga akan turut menanggung kerusakan yang sama.
Kerusakan tambahan timbul bukan karena terdampak langsung oleh kebakaran – melainkan karena diakibatkan oleh penggunaan bahan pemadam yang berbahan dasar air, sebab peralatan dan perangkat elektronik sangat sensitif terhadap air. Contoh lain misalnya, jika bahan pemadam berbahan dasar air di perpustakaan, ruang server, museum, galeri lukisan, maupun di tempat-tempat lainnya yang sensitif terhadap air. Ataupun jika menggunakan bahan pemadam berupa dry chemical powder.
Setelah melakukan pemadaman menggunakan dry chemical powder, dibutuhkan waktu ekstra untuk melakukan pembersihan area di sekitar lokasi kebakaran. Sebab peralatan dan properti lain yang berada disekitarnya juga akan terdampak residu dari penggunaan dry chemical powder.
Meskipun peralatan dan aset yang terdampak residu dry chemical powder tidak akan mengalami kerusakan, setidaknya dibutuhkan waktu ekstra untuk melakukan pembersihan.
Akibatnya, keberlangsungan suatu bisnis akan mengalami proses downtime. Hal ini juga merupakan salah satu dampak potensi kerugian yang akan diakibatkan oleh pemilihan jenis bahan pemadam yang beresidu.
Coba hitung berapa potensi kerugian yang harus ditanggung jika suatu bisnis jual-beli online atau perusahaan telekomunikasi seluler mengalami downtime dalam durasi waktu yang lama? Belum lagi serbuan keluhan dari para pelanggannya, efek penurunan kredibilitas perusahaan, cuitan komentar dari para pesaingnya, hingga berbagai hal yang berpotensi merugikan lainnya.
Tabel 1 akan menunjukkan potensi dampak kerugian akibat proses downtime selama durasi waktu per-menit pada berbagai sektor bisnis.
Tabel 1 - Potensi Kerugian Per-Menit Akibat Downtime di Berbagai Sektor Bisnis.
Sektor Bisnis | Estimasi Kerugian |
Supply Chain Management | $11,000 |
e-Commerce | $10,000 |
Customer Service Center | $3,700 |
ATM | $3,500 |
Financial Management | $1,500 |
Messaging | $1,000 |
Infrastructure | $700 |
Sumber: Alinenan ROI Report, January 2004.
Semua jajaran daftar mimpi buruk tersebut tidak akan terjadi, jika menggunakan bahan pemadam api berupa gas clean agent. Karena setelah melakukan pemadaman, aset maupun peralatan yang terdampak langsung maupun yang berada di sekitarnya, sama sekali tidak perlu dilakukan pembersihan.
Sebab karakteristik clean agent, identik dengan sesuatu yang tidak meninggalkan jejak, tidak berbau, tidak berwarna, tidak beresidu, tidak korosif, dan tidak menghantar arus listrik [non-konduktor].
Clean agent yang paling efektif digunakan untuk melakukan pemadaman api, identik berupa gas yang harus memenuhi beberapa kriteria. Keunggulan yang paling penting diantaranya adalah: aman terhadap lingkungan [atmosfer dan lapisan ozon], serta tidak membahayakan keberlangsungan hidup manusia.
Penggunaan clean agent direkomendasikan untuk melindungi peralatan listrik maupun perangkat elektronik di dalam ruangan yang tertutup [enclosure], dan sangat cocok diaplikasikan sebagai perlindungan terhadap segala aset maupun peralatan yang sensitif terhadap air.
Cara kerja media pemadam yang andal, diharapkan memiliki kemampuan untuk menanggulangi ancaman bahaya kebakaran tanpa harus merusak aset dan properti itu sendiri – maupun aset dan properti yang berada disekitarnya.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
Sejarah Perkembangan Gas Clean Agent
Sejak awal tahun 1900-an, senyawa gas berhalogen berupa gas Carbon Tetrachloride [CCl4], telah digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran. Tepatnya pada saat tabung APAR pertama kali diperkenalkan. Kemudian pada akhir tahun 1920-an, penelitian menemukan bahwa, ternyata Methyl Bromide [CH3Br] diketahui jauh lebih efektif untuk memadamkan api ketimbang Carbon Tetrachloride.
Sehingga pada akhir tahun 1930-an, dunia maskapai penerbangan Inggris telah banyak menggunakan Methyl Bromide untuk dijadikan sebagai media pemadam kebakaran. Serta digunakan di pesawat dan kapal laut militer Jerman selama masa Perang Dunia II.
Selain itu pada akhir tahun 1930-an, Bromochloromethane [CH2BrCl] juga dikembangkan untuk digunakan sebagai sistem pemadam kebakaran oleh Luftwaffe Jerman.
Amerika Serikat, turut mengevaluasi Bromochloromethane diantara rentang waktu akhir tahun 1930-an hingga akhir tahun 1940-an, hingga pada akhirnya juga turut menggunakan Bromochloromethane sebagai sistem proteksi kebakaran untuk U.S Air Force.
Meskipun sangat efektif untuk dijadikan sebagai bahan pemadam kebakaran, namun toksisitas Methyl Bromide dan Bromochloromethane masing tergolong relatif tinggi.
Hal tersebut yang mendorong U.S. Air Force untuk mulai menjalankan program penelitian, dengan tujuan untuk mengembangkan formula bahan pemadam kebakaran yang tetap berefektifitas tinggi, namun diharapkan memiliki toksisitas yang rendah. Program penelitian tersebut disponsori oleh U.S. Army melalui Universitas Purdue pada akhir tahun 1940-an.
Selama masa penelitian, terdaftar sekitar enam puluh calon bahan pemadam yang telah dilakukan evaluasi. Sebagian besar dari daftar tersebut, didominasi oleh gas berhalogen. Karena unsur senyawa gas berhalogen merupakan gas yang secara fungsi memiliki efektifitas yang tinggi untuk memadamkan api, serta memiliki toksisitas yang rendah.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, ada empat bahan pemadam api yang terpilih untuk dilakukan observasi dan evaluasi lebih lanjut. Gas tersebut adalah:
- Bromotrifluoromethane [CF3Br, Halon 1301]
- Bromochlorodifluoromethane [CF2BrCl, Halon 1211]
- Dibromodifluoromethane [CF2Br2, Halon 1202]
- 1,2-dibromo-tetrafluoroethane [BrCF2CF2Br, Halon 2402]
Diantara keempat formulasi kimia gas tersebut diatas, terdapat dua agent yang lulus terseleksi untuk dijadikan sebagai bahan pemadam api untuk masuk ke dalam jajaran jenis gas clean agent. Yaitu: Halon 1301 dan Halon 1211.
Halon 1301 dan Halon 1211 identik dengan tingginya efisiensi daya padam terhadap api, serta memiliki tingkat toksisitas yang rendah, dan tidak meninggalkan residu pada saat melakukan pemadaman, konduktifitas yang rendah, dan stabilitas unsur gas ketika dilakukan penyimpanan untuk jangka waktu yang panjang.
Karena keunikan karakteristiknya tersebut, menjadikan Halon sebagai gas yang hampir mendekati kata ideal untuk dijadikan sebagai gas pemadam kebakaran. Halon telah digunakan di seluruh dunia hampir lebih dari 54 tahun.
Setelah dilakukan evaluasi dan penelitian lebih lanjut, ternyata Halon 1301 dan Halon 1211 disinyalir memiliki implikasi terhadap kerusakan ozon pada lapisan stratosfer. Sehingga pada tahun 1987, Halon 1301 dan Halon 1211 masuk ke dalam daftar kategori gas berhalogen yang penggunaan dan produksinya wajib untuk dibatasi, sesuai dengan yang tertuang di dalam Protokol Montreal.
Selanjutnya, tepat pada tanggal 1 Januari 1994, amandemen di dalam Protokol Montreal secara tegas menetapkan bahwa, secara resmi penggunaan dan produksi Halon 1301 dan Halon 1211 harus segera dihentikan.
Setelah penggunaan dan produksi halon dihentikan dan dilarang oleh Protokol Montreal, menimbulkan pertanyaan baru terkait seperti: langkah apa yang harus diambil jika saat ini di salah satu fasilitas tertentu sedang terpasang komponen sistem proteksi kebakaran yang masih menggunakan halon?
Hingga hari ini, tidak ada satupun peraturan pemerintah yang mewajibkan untuk segera menonaktifkan penggunaan sistem proteksi kebakaran yang masih menggunakan halon. Bahkan jika diperlukan, masih memperbolehkan untuk melakukan isi ulang menggunakan halon yang telah didaur ulang.
Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Oleh karenanya, sebisa mungkin pengguna harus segera mempertimbangkan untuk mengganti fungsi gas halon dengan gas alternatif pengganti halon lainnya.
Jangan Galau Tsay!
Jangan Galau Tsay!
Karakteristik dan Kriteria Gas Clean Agent
Sebagai hasil dari ketetapan Protokol Montreal pada tahun 1994, alternatif gas yang nantinya dijadikan sebagai gas pengganti halon, dipersyaratkan setidaknya harus memiliki karakteristik yang hampir serupa dengan keunikan pada karakteristik yang dimiliki oleh halon.
Dan yang paling terpenting adalah seperti apa efek dan dampaknya terhadap potensi penipisan lapisan ozon. Sehingga alternatif pengganti halon harus memiliki dampak yang jauh lebih rendah terhadap lingkungan, terkait dengan ancaman penipisan lapisan ozon.
Idealnya, karakteristik gas clean agent yang akan dijadikan sebagai alternatif pengganti halon, harus mengacu pada beberapa sifat berikut:
- Bersih [tidak ada residu]
- Daya padam yang tinggi
- Tidak korosif terhadap logam
- Non-konduktor terhadap listrik
- Toksisitas rendah
- Nilai 0 terhadap potensi penipisan lapisan ozon [ODP]
- Nilai 0 terhadap potensi pemanasan global [GWP]
- Reaktivitas kimiawi rendah
- Stabilitas penyimpanan jangka panjang
- Kompatibilitas material tinggi [logam, plastik]
- Biaya produksi yang wajar
Dan faktanya hingga hari ini, penelitian terhadap pengembangan gas alternatif pengganti halon, belum ada satupun bahan pemadam api yang memenuhi semua kriteria persyaratan di atas, untuk di klaim sebagai bahan pemadam yang benar-benar clean agent.
Gas Clean Agent Alternatif Pengganti Halon
Penelitian untuk mengembangkan gas pengganti halon, termasuk di dalamnya dengan melakukan observasi terhadap beberapa kelas senyawa yang terkandung dalam suatu gas tertentu. Sehingga banyak gas yang masuk dalam jajaran kategori pengganti halon, harus tersingkir dari posisinya karena mengandung unsur senyawa tertentu.
Seperti misalnya Hydrobromofluorocarbons [HBFCs] dan Brominated Olefins. Keduanya sangat efektif digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran karena efisiensi daya padamnya yang tinggi. Namun keduanya harus disingkirkan, pertimbangannya adalah ― karena keduanya memiliki toksisitas yang tinggi dan masih memiliki potensi besar terhadap kerusakan lapisan ozon.
Kemudian Perfluorocarbons [PFCs], secara toksikologi merupakan salah satu keluarga dari inert gas, yang juga memiliki efisiensi daya padam yang tinggi. Namun juga telah dilarang untuk digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran, karena mengandung ODP dan GWP yang sangat tinggi.
Selanjutnya pengembangan senyawa yang mengandung yodium, seperti misalnya Iodotrifluoromethane [CF3I]. Juga memiliki efisiensi daya padam yang tinggi. Tetapi memiliki toksisitas yang tinggi, nilai ODP yang bukan nol, serta biaya produksinya masih tergolong mahal.
Haruskah gas karbon dioksida [CO2] turut dipertimbangkan sebagai gas clean agent sebagai perlindungan bahaya khusus?
CO2 fire suppression system sangat efektif dalam memadamkan api pada sebagian besar material yang mudah terbakar. Namun, jika CO2 fire suppression system digunakan sebagai aplikasi total-flooding pada ruangan yang tertutup, sistem ini akan menghasilkan konsentrasi carbon dioxide dengan kadar yang mematikan di dalam ruangan yang tertutup. Sehingga, gas CO2 tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan pemadam api di dalam ruangan yang berpenghuni.
Pada akhirnya, penelitian pengembangan gas alternatif pengganti halon mengerucut pada empat kelas senyawa yang apabila ditinjau dari segala aspek, cukup memenuhi kriteria dan karakter sebagai gas alternatif pengganti halon.
- Hydrofluorocarbons [HFCs]
- Hydrochlorofluorocarbons [HCFCs]
- Inert Gases
- Perfluorinated Ketones
Apa saja jenis gas clean agent yang termasuk ke dalam empat kelas senyawa di atas, tertera pada tabel 2. Daftar bahan pemadam kebakaran yang telah diproduksi secara komersial sebagai gas alternatif pengganti halon, versi The Role of Hydrofluorocarbons in Global Fire Protection.
Tabel 2 - Gas Clean Agent Pengganti Halon yang Diproduksi Secara Komersial.
Kelas Senyawa | Nama Kimia | Formulasi Kimiawi | Merek Dagang | Produsen |
---|---|---|---|---|
HFCs | HFC-227ea | CF3CHFCF3 | FM-200 | DuPont |
HFC-125 | CF3CF2H | FE-25 | DuPont | |
HFC-23 | CF3H | FE-13 | DuPont | |
HFC-236fa* | CF3CH2CF3 | FE-36 | DuPont | |
HCFCs | HCFC Blend A | CF2HCl [82%] CF3CHCl2 [4.75%] CF3CHFCl [9.5%] d-limonene [3.75%] |
NAF-S-III | Safety Hi-Tech |
HCFC Blend B* | CF3CHCl2, CF4, Ar | Halotron I | American Pacific | |
Inert Gases | IG-541 | N2 [52%] Ar [40%] CO2 [8%] |
Inergen | Ansul |
IG-55 | N2 [50%], Ar [50%] | Argonite | Ginge-Kerr | |
IG-01 | Ar | Argotec | Minimax | |
IG-100 | N2 | N-100 | Koatsu | |
Perfluorinated Ketones | FK-5-1-12 | CF3CF2C(O)CF(CF3)2 | Novec-1230 | 3M |
*Streaming applications [Halon 1211 replacements]
Sumber: Commercially available halon replacements, The role of hydrofluorocarbons in global fire protection.
Pemasangan Instalasi FM200?
Daftar 13 Jenis Gas Clean Agent
Sesuai yang tertera di dalam standar NFPA 2001 edisi 2012 pada "Table 1.4.1.2. Agents Addressed", ada 13 jenis gas clean agent yang terdaftar sebagai gas yang ramah lingkungan. Satu diantaranya adalah gas HFC-227ea, yang populer dikenal dengan gas FM200. Berikut kami uraikan secara lengkap dan detil – daftar 13 jenis gas clean agent berdasarkan standar NFPA 2001.
Tabel 3 - 13 Jenis Gas Clean Agent yang Ramah Lingkungan.
No | Nama Agent | Nama Kimia | Formulasi Kimia |
---|---|---|---|
1 | FK-5-1-12 | Dodecafluoro-2-methylpentan-3-one | CF3CF2C(O)CF(CF3)2 |
2 | HCFC Blend A | Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 [4.75%] Chlorodifluoromethane HCFC-22 [82%] Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 [9.5%] Isopropenyl-1-methylcyclohexene [3.75%] |
CHCI2CF3 CHCIF2 CHCIFCF3 |
3 | HCFC Blend B | Tetrafluoroethane [86%] Pentafluoroethane [9%] Carbon dioxide [5%] |
CH2 FCF3 CHF2CF3 CO2 |
4 | HCFC-124 | Chlorotetrafluoroethane | CHCIFCF3 |
5 | HFC-125 | Pentafluoroethane | CHF2CF3 |
6 | HFC-227ea | Heptafluoropropane | CF3CHFCF3 |
7 | HFC-23 | Trifluoromethane | CHF3 |
8 | HFC-236fa | Hexafluoropropane | CF3CH2CF3 |
9 | FIC-13I1 | Trifluoroiodide | CF3I |
10 | IG-01 | Argon | Ar |
11 | IG-100 | Nitrogen | N2 |
12 | IG-541 | Nitrogen [52%] Argon [40%] Carbon dioxide [8%] |
N2 Ar CO2 |
13 | IG-55 | Nitrogen [50%] Argon [50%] |
N2 Ar |
Sumber: Table 1.4.1.2. Agents Addressed, NFPA 2001 edisi 2012.
Apakah 13 jenis gas clean agent alternatif pengganti halon tersebut aman untuk diaplikasikan pada ruangan yang berpenghuni dan aman terhadap lingkungan? Silahkan pelajari dahulu karakteristik dan unsur yang terkandung di dalam senyawa gas clean agent melalui MSDS masing-masing gas/fluida.
Meskipun jenis bahan gas berhalogen dan gas inert masih mengandung timbulnya risiko kesehatan dan keselamatan, namun jika dirancang dengan benar – keempat jenis senyawa gas alternatif pengganti halon tersebut dianggap aman untuk digunakan di dalam ruangan yang berpenghuni, serta tidak berpotensi terhadap perusakan dan penipisan lapisan ozon. Yang mana hal tersebut telah disetujui dan disahkan oleh U.S. Environmental Protection Agency.
Berikut uraian penjelasan masing-masing daftar 13 jenis gas clean agent ramah lingkungan yang dijadikan sebagai alternatif pengganti gas halon 1301 dan halon 1211.
1. HFC-227ea
Chlorofluorocarbons [CFCs] dan senyawa yang mengandung unsur bromine, seperti Halon 1301 dan Halon 1211, memiliki banyak sifat yang unik. Halon memiliki kadar toksisitas yang rendah, tidak mudah terbakar, tidak korosif, dan kompatibel dengan unsur senyawa lainnya. Selain itu, halon juga turut menawarkan sifat thermodynamic dan physical properties yang membuatnya ideal untuk diaplikasikan pada penggunaan di berbagai sektor industri.
Merek dagang HFC-227ea yang paling populer adalah merek FM-200®, yang diproduksi oleh DuPont™ Company. Keluarga senyawa CFCs banyak digunakan sebagai bahan propelan aerosol, refrigeran, bahan peniup untuk busa plastik, bahan pembersih untuk komponen logam dan elektronik, dan banyak aplikasi lainnya.
Halons juga telah digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran dan penekan ledakan untuk melindungi properti dan aset yang bernilai tinggi, serta kompatible diaplikasikan pada tabung APAR, total flooding system, dan local application system.
Namun karena halon mengandung bromine dan/atau clorine, unsur senyawa-nya mempengaruhi stabilitas atmosfer terkait dengan penipisan lapisan ozon sebagai pelindung lapisan bumi.
FM-200® terdaftar sebagai salah satu gas alternatif pengganti Halon 1301 dan Halon 1211, yang disetujui oleh United States Environmental Protection Agency’s Significant New Alternatives Policy [SNAP]. Bahan pemadam kebakaran FM-200® cocok diaplikasikan untuk sistem fire suppression aplikasi total flooding, penggunaan di tabung APAR, dan sistem local application.
Physical Properties
Karakter FM-200® diantaranya ialah tidak meninggalkan residu, tidak menyebabkan korosi pada logam, non-konduktor secara kelistrikan, dan memiliki kadar toksisitas yang rendah. Physical properties FM-200® akan ditunjukkan pada Tabel 5, 6 dan 7.
Design concentrations FM-200® sangat cocok digunakan sebagai sistem proteksi kebakaran yang menggunakan aplikasi total flooding di dalam ruangan yang berpenghuni dan berisi aset dan peralatan yang mengandung bahaya Class A [solid], Class B [liquid & gas], dan Class C [electrically energized]*. FM-200® juga biasa diaplikasikan sebagai inertion agent pada explosion suppression applications. *) Fire Class NFPA version.
Tabel 5 - Ringkasan Karakteristik FM-200®.
Ringkasan Karakteristik Gas FM-200® | |
Chemical name | 1,1,1,2,3,3,3-Heptafluoropropane |
Chemical formula | CF3CHFCF3 |
Molecular Wt. | 170.03 g/mol |
Boiling Point, 1 atm, °C [°F] | –16.34 [2.59] |
Freezing Point, °C [°F] | –131 [–204] |
Critical Temperature, °C [°F] | 101.75 [215.1] |
Critical Pressure, kPa [psia] | 2925.0 [424.24] |
Critical Density, kg/m3 [lb/ft3] | 594.25 [37.098] |
Liquid Density @25 °C [77°F], kg/m3 [lb/ft3] | 1387.7 [86.63] |
Density, Saturated Vapor at Boiling Point, kg/m3 [lb/ft3] | 8.4860 [0.52979] |
Vapor Density @25 °C [77°F] and 1 atm | 7.1461 [0.4461] |
Specific Heat, Liquid [Cp] @25 °C [77°F], kJ/kg–°C [Btu/lb°F] | 1.1816 [0.28242] |
Specific Heat, Vapor [Cp] @25 °C [77°F], kJ/kg–°C [Btu/lb°F] and 1 atm | 0.81327 [0.81327] |
Vapor Pressure, Saturated @25 °C [77°F], kPa [psia] | 454.73 [65.9] |
Heat of Vaporization @B.P., kJ/kg [Btu/lb] | 131.77 [56.7] |
Thermal Conductivity, Liquid @25 °C [77°F], W/m–°C [Btu/hr-ft°F] | 0.060491 [0.034975] |
Thermal Conductivity, Vapor @1 atm, W/m–°C [Btu/hr-ft°F] | 0.013336 [0.0077103] |
Viscosity, Liquid @25°C [77°F], cP [ lb/ft-hr] | 0.23935 [0.57901] |
Viscosity, Vapor @1 atm, cP [ lb/ft-hr] | 0.011590 [0.028038] |
Relative dielectric strength @1 atm, 25 °C [N2=1] | 2.00 |
Solubility of Water in HFC-227ea @20 °C [68°F], ppm | 600 |
Ozone Depletion Potential | 0.0 [CFC-11 = 1] |
Global Warming Potential, GWP [100 yr ITH. For CO2, GWP = 1] | 3220 |
Atmospheric Lifetime [years] | 34.2 [HFC227ea = 31 - 42] |
TSCA Inventory Status | Reported/Included |
European List of New Chemical Substances | EINECS, Listed [207-079-2] |
SNAP Status | Listed |
Inhalation Exposure Limit [AELa] | 1000 ppm 8 hr and 12 hr TWA |
NOAEL | 9% |
LOAEL | 10.5% |
Tabel 6 - Vapor Pressure & Density of FM-200® [SI units].
Temperature °C |
Vapor Pressure [kPa] |
Liquid Density [kg/m3] |
Saturated Vapor Density [kg/m3] |
Vapor Density @1 atm [kg/m3] |
---|---|---|---|---|
–15 | 107.33 | 1539.7 | 8.961 | 8.4325 |
–10 | 132.23 | 1522.1 | 10.921 | 8.2412 |
–5 | 161.41 | 1504.2 | 13.205 | 8.0603 |
0 | 195.36 | 1486.0 | 15.853 | 7.8889 |
5 | 234.58 | 1467.3 | 18.905 | 7.7260 |
10 | 279.57 | 1448.2 | 22.411 | 7.5709 |
15 | 330.89 | 1428.6 | 26.421 | 7.4229 |
20 | 389.08 | 1408.4 | 30.996 | 7.2815 |
25 | 454.73 | 1387.7 | 36.202 | 7.1461 |
30 | 528.42 | 1366.2 | 42.118 | 7.0163 |
35 | 610.79 | 1344.0 | 48.833 | 6.8918 |
40 | 702.45 | 1320.9 | 56.454 | 6.7720 |
45 | 804.09 | 1296.7 | 65.109 | 6.6568 |
50 | 916.39 | 1271.4 | 74.956 | 6.5459 |
55 | 1040.10 | 1244.8 | 86.189 | 6.4389 |
60 | 1175.90 | 1216.5 | 99.062 | 6.3356 |
65 | 1324.70 | 1186.2 | 113.900 | 6.2359 |
70 | 1487.40 | 1153.6 | 131.170 | 6.1395 |
75 | 1664.90 | 1117.9 | 151.500 | 6.0462 |
80 | 1858.30 | 1078.2 | 175.870 | 5.9559 |
85 | 2068.80 | 1032.8 | 205.840 | 5.8684 |
90 | 2298.10 | 978.6 | 244.310 | 5.7836 |
95 | 2547.90 | 907.8 | 298.000 | 5.7013 |
100 | 2821.60 | 786.8 | 397.240 | 5.6215 |
Tabel 7 - Vapor Pressure & Density of FM-200® [English units].
Temperature °F |
Vapor Pressure [psia] |
Liquid Density [lbm/ft3] |
Saturated Vapor Density [lbm/ft3] |
Vapor Density @1 atm [lbm/ft3] |
---|---|---|---|---|
10 | 17.50 | 95.51 | 63 | 0.5197 |
20 | 21.93 | 94.28 | 77 | 0.5069 |
30 | 27.18 | 93.02 | 95 | 0.4948 |
40 | 33.35 | 91.73 | 1.16 | 0.4834 |
50 | 40.55 | 90.41 | 1.40 | 0.4726 |
60 | 48.88 | 89.05 | 1.68 | 0.4624 |
70 | 58.45 | 87.64 | 2.00 | 0.4527 |
80 | 69.38 | 86.19 | 2.38 | 0.4434 |
90 | 81.79 | 84.68 | 2.81 | 0.4345 |
100 | 95.80 | 83.11 | 3.31 | 0.4261 |
110 | 111.54 | 81.46 | 3.88 | 0.4179 |
120 | 129.15 | 79.73 | 4.54 | 0.4102 |
130 | 148.77 | 77.90 | 5.30 | 0.4027 |
140 | 170.55 | 75.94 | 6.18 | 0.3955 |
150 | 194.65 | 73.84 | 7.22 | 0.3886 |
160 | 221.26 | 71.54 | 8.45 | 0.3820 |
170 | 250.55 | 69.00 | 9.93 | 0.3756 |
180 | 282.77 | 66.10 | 11.76 | 0.3694 |
190 | 318.18 | 62.68 | 14.10 | 0.3634 |
200 | 357.11 | 58.32 | 17.33 | 0.3576 |
Safety Considerations
FM-200® tidak menimbulkan bahaya akut atau kronis jika penanganannya sesuai dengan rekomendasi dan ketika terjadi pemaparan diharapkan tetap berada di bawah ambang batas pemaparan yang direkomendasikan oleh DuPont.
Hasil tes menunjukkan bahwa toleransi jantung pada HFC-227ea lebih tinggi dari bahan pemadam fire suppression lainnya, sehingga penggunaan FM-200® disetujui dan diijinkan karena aman untuk diaplikasi pada ruangan yang berpenghuni.
Artinya, toksikologi yang terkandung di dalam HFC-227ea, diklaim memiliki toksikologi yang jauh lebih baik dibanding dengan bahan pemadam fire suppression system lainnya. Sebab, LC50 dari senyawa HFC-227ea, nilainya lebih besar dari 800.000 ppm.
DuPont telah menetapkan AEL [allowable exposure limit] atau batas pemaparan yang diijinkan untuk FM-200®, pada 1000 ppm, selama 8 jam dan 12 jam TWA. Cardiac sensitization FM-200® telah dievaluasi melalui protokol uji yang disetujui oleh United States Environmental Protection Agency [U.S. EPA].
HFC-227ea akan terurai dan membentuk asam halogen saat menyentuh lidah api [open flames]. Pembentukan dan produksi asam sebagai senyawa/unsur sampingan dari HFC-227ea harus dapat diminimalkan dengan menggunakan instalasi sistem proteksi yang sesuai standar dan dipasang dengan benar.
Pemasangan Instalasi FM200?
2. FK-5112
Dari empat kelas senyawa yang ditunjuk sebagai alternatif pengganti halon, FK-5-1-12 merupakan satu-satunya perwakilan dari keluarga Perfluorinated Ketones. Merek dagang FK-5-1-12 yang paling populer adalah Novec™ 1230 yang diproduksi oleh 3M Company.
3M™ Novec™ 1230 Fire Protection Fluid adalah gas next-generation alternatif pengganti halon yang memiliki fungsi kinerja yang luar biasa, sangat ramah terhadap lingkungan, dan persentase safety margin yang lebih tinggi – jika dibandingkan dengan para pesaingnya yang berasal dari keluarga HFCs, HCFCs, dan Inert Gas.
- Tanpa potensi penipisan ozon [Zero ODP]
- Atmospheric lifetime: 5 hingga 7 hari.
- Potensi pemanasan global kurang dari 1. [<1 GWP]
- Persentase safety margin cukup tinggi untuk ruang yang berpenghuni.
Nama lengkap senyawa kimia FK-5-1-12 adalah Dodecafluoro-2-methylpentan-3-one. FK-5-1-12 itu sendiri merupakan nama nomenklatur ASHRAE yang ditetapkan di dalam clean agent standards NFPA dan ISO 14520. Formulasi bahan kimia Novec 1230 Fire Protection Fluid milik 3M, dinamakan dengan Fluroroketone.
Fluida Novec 1230 mengandung formulasi bahan kimia unik yang mengedepankan faktor keselamatan, dampak terhadap lingkungan yang rendah serta memiliki kinerja daya pemadaman yang tinggi. Sehingga menjadikan Novec 1230 sebagai satu-satunya formula kimia pengganti halon yang menawarkan teknologi berkelanjutan, keberlangsungan jangka panjang, dan ramah lingkungan khususnya untuk perlindungan dari bahaya kebakaran.
Physical Properties
Fluida Novec 1230 yang digunakan pada Fire Suppression System, nantinya akan berwujud sebagai gas. Namun pada suhu penyimpanan [suhu ruang], Novec 1230 berbentuk sebagai wujud cair. Namun saat dalam wujud apapun, secara elektrikal Novec 1230 tetap bersifat non-konduktor. Meskipun ketika berwujud cair, Novec 1230 tetap tidak akan menjadi media penghantar arus listrik.
Ringkasan Karakteristik Gas FK-5112 | |
Nama IUPAC: | Dodecafluoro-2-methylpentan-3-one |
Formulasi Kimia: | C6F12O |
Struktur Formula: | CF3CF2C(=O)CF(CF3)2 |
Massa Molar: | 316.046 g/mol-1 |
Kepadatan: | 1.723 g/cm3 |
Titik Lebur: | -108 °C [-162 °F; 165 K] |
Titik Didih: | 49 °C [120 °F; 322 K] |
Atmospheric Lifetime: | 5 hingga 7 hari |
NOAEL: | 10% |
LOAEL: | >10% |
Nama Lain: | FK-5-1-12 [ISO name] Perfluoro[2-methyl-3-pentanone] Heptafluoroisopropyl pentafluoroethyl ketone |
Breakdown voltage uap gas Novec 1230, dalam kondisi jenuh berada pada nilai 1 atm, gap elektrodanya 2,7mm pada suhu 21⁰C, menghasilkan voltase 15.6kV yang hampir 2.3 kali lipat dari voltase nitrogen kering. Sedangkan breakdown voltage Novec 1230 cair, dalam berada pada kondisi yang sama yaitu 48 kV.
Sifat fluida Novec 1230 mirip dengan alternatif pengganti halon generasi pertama lainnya, namun dengan satu pengecualian utama yang tidak dimiliki oleh liquid gas lainnya. Yaitu jika berada pada suhu ruang [ambient conditions], bentuk fluida Novec 1230 berwujud sebagai cairan. Karena nilai titik didih fluida Novec 1230 adalah 49.2 ⁰C.
Artinya, Novec 1230 memiliki vapor pressure yang jauh lebih rendah dibanding dengan clean agent lainnya, yang berbentuk wujud gas pada kondisi suhu ruang [ambient conditions].
Fluida Novec 1230 juga memiliki panas penguapan yang sangat rendah, kira-kira 25 kali lebih kecil dari panas air. Sehingga hal tersebut yang akan menyebabkan apabila fluida Novec 1230 ditekan dengan vapor pressure 12 kali lebih tinggi dari air, maka fluida Novec 1230 akan menguap >50 kali – lebih cepat dari air.
Hal inilah yang memungkinkan Novec 1230 mampu beralih wujud dengan sangat cepat, dari bentuk cair berubah menjadi wujud gas. Sehingga ketika sistem mengalami pelepasan gas [discharge/release] melalui nozzle yang dirancang sesuai dengan persyaratan dan aturan standar, maka fluida Novec 1230 akan menguap dengan cepat untuk mendistribusikan gas secara merata ke seluruh ruangan yang dilindungi oleh Fire Supppression System.
Environmental Properties
Begitu gas FK-5-1-12 dilepaskan ke lingkungan/udara, ada beberapa cara agar senyawa organiknya terurai dari atmosfer. Penelitian yang dilakukan terhadap fluida Novec 1230, menentukan tingkat atmospheric loss melalui mekanisme penguraian dan efek senyawa terhadap atmospheric lifetime.
Sangat rendahnya tingkat kelarutan air dari fluida Novec 1230 dan rendahnya tingkat partisi menjadi air cair, terbukti menghalangi hidrolisis atmosfer – yang menjadikannya sebagai mekanisme penguraian yang benar-benar efektif.
Fotolisis merupakan proses penyerapan utama di atmosfer pada bahan pemadam Novec 1230. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi penyerapan energi yang kuat di sekitar panjang gelombang UV, sehingga menghasilkan atmospheric lifetime yang sangat singkat.
Laju fotolisis saat berada dalam atmosfer dan mekanisme dekomposisi senyawa ini telah diteliti oleh dua kelompok penelitian yang berbeda, [Journal of Physical Chemistry A, 2003:107[15], 2674-2679 dan Environmental Science and Technology, 2005:39, 8708-8711].
Laju fotolisis senyawa fluoroketone menunjukkan atmospheric lifetime sekitar 7 hari, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan secara konsisten oleh 3M, atmospheric lifetime fluida Novec 1230 terurai pada hari ke-5.
Ozone Depletion Potential. Fluida Novec 1230, sama sekali tidak mengandung unsur chlorine maupun bromine. Sehingga menjadikannya sebagai fluida dan/atau gas yang memiliki nilai 0.0 terhadap potensi penipisan lapisan ozon, yang biasa disebut dengan zero ODP [ozone depletion potential]. Berdasarkan data dari World Meteorological Organization [WHO] 1998, Model-Derived Method.
Global Warming Potential. Potensi Pemanasan Global atau GWP [global warming potential], biasa disebut dengan efek rumah kaca. Global Warming Potential [GWP] adalah indeks yang menjadi ukuran sebuah relatifitas dari dampak kemungkinan suatu iklim – karena keberadaan senyawa/unsur yang bertindak sebagai gas rumah kaca di lapisan atmosfer.
Sebagaimana yang didefinisikan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC], GWP suatu senyawa/unsur dihitung sebagai gaya radiasi yang terintegrasi. Karena pelepasan 1 kilogram senyawa tersebut – relatif terhadap pemanasan akibat 1 kilogram CO2.
Dampak iklim yang dimiliki oleh potensi Novec 1230, dibatasi oleh sangat singkatnya atmospheric lifetime serta nilai GWP yang rendah.
Jika dihitung menggunakan metode IPCC 2013, nilai GWP Novec 1230 tercatat kurang dari 1 dan horizon waktu integrasinya selama 100 tahun. Baik itu efek langsung dari senyawa fluoroketone, maupun efek tidak langsung dari terdekomposisinya fluida fluoroketone.
Safety Considerations
Seluruh rangkaian pengujian toksisitas senyawa fluoroketone, telah diselesaikan secara lengkap. Tindakan keselamatan dan faktor keamanan dari cairan Novec 1230 telah dievaluasi secara menyeluruh melalui pengujian berulang toksisitas dengan dosis akut.
Dari masing-masing kasus pengujian, fluida Novec 1230 telah membuktikan memiliki toksisitas yang sangat rendah serta ambang batas keamanan yang cukup tinggi ketika digunakan sebagai clean agent fire suppression system. Key testing fluida Novec 1230 dilakukan di laboratorium pribadi milik 3M, sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4 - Hasil Pengujian Toksisitas Fluida Novec 1230.
Pengujian | Hasil |
---|---|
4-hour Acute Inhalation | Practically Non-Toxic [LC50 > 100,000 ppm] |
Cardiac Sensitization | Not a Sensitizer [NOAEL = 100,000 ppm] |
Acute Dermal Toxicity | Low Toxicity [LD50 > 2000 mg/kg] |
Ames Assay | Negative |
Primary Skin Irritation | Non-Irritating |
Primary Eye Irritation | Minimally Irritating |
Acute Oral Toxicity | Low Toxicity [LD50 > 2000 mg/kg] |
Skin Sensitization | Not a Skin Sensitizer |
28-Day Inhalation Study | NOAEL of this study: 4,000 ppm |
Chromosomal Aberration | Negative |
NOAEL [no observable adverse effect level] atau tingkat efek samping yang tidak dapat diamati untuk setiap titik akhir toksisitas akut, menemukan hasil sebesar 10 volume percent [100,000 ppmv] di udara.
Artinya dengan NOAEL sebesar 10%, menunjukkan bahwa konsensus fluida Novec 1230 tidak hanya aman sebagaimana yang dimaksud untuk penggunaan akhir, tetapi juga memberikan hasil safety margin yang relatif lebih besar terhadap typical design concentrations untuk fire suppression systems.
Jika menggunakan typical design concentrations pada kisaran 4.5 hingga 5.9 volume percent, akan menghasilkan safety margin sebesar 6.9% hingga 122%.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
Isi Ulang FM200, biar kami yang urus.
3. HFC-125
Merek dagang HFC-125 yang paling populer adalah merek FE-25®, yang diproduksi oleh DuPont™ Company. Sementara Fike Corporation adalah perusahaan manufaktur yang menggunakan FE-25 sebagai bahan pemadam untuk fire suppression system dengan merek dagang ECARO-25. ECARO merupakan singkatan dari Extinguishing Clean Agent Retrofit Option, sebuah produk Fike yang mengandung DuPont™ FE-25. Fike mempublikasikan bahwa ECARO-25 sebagai alternatif pengganti Halon 1301.
FE-25 adalah gas terkompresi cair yang tidak berbau dan tidak berwarna. FE-25 memiliki sifat fluida yang mirip dengan FK-5-1-12, yaitu tersimpan sebagai bentuk cairan dan didistribusikan sebagai uap gas yang tidak berwarna, tidak menghantar arus listrik [non-konduktif], jernih dan secara visual tidak mengaburkan pandangan.
Dan yang terpenting, FE-25 tidak meninggalkan residu dan memiliki toksisitas yang dapat diterima untuk digunakan pada ruangan yang berpenghuni, jika sesuai dengan rekomendasi design concentration yang telah ditentukan.
Physical Properties
FE-25 merupakan fluida yang karakternya paling mirip dengan Halon 1301, sebagaimana yang ditentukan dalam metode perbandingan, pengujian oleh pihak ketiga terkait dengan penyimpanannya, penanganan pada saat pengiriman, hingga ketika gas didistribusikan sebagai bahan pemadam kebakaran untuk fire suppression system.
Physical properties FE-25, seperti karakteristik aliran dan tekanan uapnya [vapor pressure], sangat identik dengan karakteristik Halon 1301. Begitupun dengan pressure traces, vaporization, dan pola discharge pada FE-25, hampir menduplikasi pola Halon 1301.
FE-25 memadamkan api dengan metode penyerapan panas, yang terjadi pada saat zat berubah dari cairan menjadi gas ketika fluida dilepaskan [discharge/release] ke udara. Selain itu, FE-25 juga mengganggu reaksi pembakaran yang mana hal tersebut turut membantu dalam pemadaman api.
Penting untuk diperhatikan, bahwa FE‐25 tidak menggunakan penurunan kadar oksigen sebagai metode untuk memadamkan api, oleh karena itu FE-25 tergolong relatif aman jika digunakan pada ruangan yang berpenghuni.
Ringkasan Karakteristik Gas FE-25 | |
Chemical Name/Formula | Pentafluoroethane / CHF2CF3 |
ASHRAE Designation | HFC‐125 |
CAS Number | 354‐33‐6 |
Molecular Weight | 12002 |
Vapor Density @ 25°C [77°F] and atm, kg/m3 [lb/ft3] | 4.982 m3 [0.3111] |
Vapor Pressure, Saturated @ 25°C [77°F], bar [psia] | 13 bar [200.4] |
Boiling Point, 1 atm, °C [°F] | ‐48.14 [‐54.7] |
Freezing Point, °C [°F] | ‐103 [‐153] |
Solubility in Water in FE‐25 @ 25°C [77°F], ppm | 700 |
Critical Temperature, °C [°F] | 66.25 [151.25] |
Critical Pressure, bar [psia] | 36 [526.6] |
Critical Volume, cc/mole | 210 |
Critical Density, kg/m3 [lb/ft3] | 571.9 [35.70] |
Specific Heat, Liquid [CP] @ 25°C [77°F], KJ/Kg‐ °C [Btu/lb°F] | 1.37 [0.327] |
Specific Heat, Vapor [CP] @ 25°C [77°F] KJ/Kg‐ °C [Btu/lb°F] and 1 atm | 0.809 [0.193] |
Heat of Vaporization @ Boiling Point KJ/Kg [Btu/lb] | 164.4 [70.7] |
Thermal Conductivity, Liquid @ 25°C [77°F], W/m‐ °C [Btu/hr‐ft°F] | 0.0652 [0.0377] |
Thermal Conductivity, Vapor @ 25°C [77°F], W/m‐ °C [Btu/hr‐ft°F] | 0.0166 [0.0096] |
Viscosity, Liquid @ 25°C [77°F], cP [lb/ft‐hr] | 137 |
Viscosity, Vapor @ 25°C [77°F], cP [lb/ft‐hr] | 13 |
Ozone Depletion Potential | 0 |
Global Warming Potential [based on a 100‐yr horizon relative to CO2] | 2800 |
Inhalation Exposure Limit [AEL‐8 and 12hr. TWA], ppm | 1000 |
Environmental Properties
FE-25 memiliki efek dan dampak lingkungan yang paling rendah diantara semua produk HFC yang saat ini tersedia sebagai bahan pemadam kebakaran yang dikomersialkan. FE-25 memiliki kombinasi manfaat terbaik bagi pengguna jika ditinjau dari beberapa perspektif lingkungan serta dijadikan sebagai alternatif sebagai pengganti gas halon 1301. FE-25 juga merupakan senyawa penting dari sekian banyak unsur pendingin yang saat ini digunakan untuk menggantikan gas CFC.
The European Commission mensponsori penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan HFC sebagai bahan pemadam kebakaran, pada dasarnya bersifat non-emissive dan memiliki perbandingan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan peruntukan penggunaan lain. Protokol Kyoto yang bertindak sebagai pengelola dan pengendalian gas yang berpotensi menyumbang efek Global Warming, menyatakan bahwa HFC tidak perlu dihapus untuk dijadikan sebagai bahan pemadam kebakaran.
FE-25 memiliki nilai 0 ODP [zero ozone depletion potential] dan atmospheric lifetime yang singkat. Global Warming Potential FE-25 memiliki nilai 2800, berdasarkan oleh relatif terhadap CO2 pada horizon 100 tahun. Jika dibandingkan dengan alternatif gas HFC lainnya, FE-25 memiliki dampak terkecil dan kombinasi perbandingan terbaik antara kinerja dengan dampak terhadap lingkungan.
Safety Considerations
Dalam kondisi apapun, dan berlaku untuk semua situasi kebakaran pada umumnya. Orang harus menghindar dan menjauh dari sumber titik api. Unsur yang dihasilkan oleh pembakaran dari bahan yang terbakar, sangat berbahaya untuk manusia, dan disarankan agar semua pengguna mengevakuasi ruang sebelum gas dilepaskan [discharge/release].
Di dalam aturan standar, ketika gas mengalami pelepasan [discharge/release], namun masih ada orang yang berada di dalamnya, dipersyaratkan agar segera meninggalkan ruangan tidak lebih dari 5 menit – setelah gas mengalami pelepasan [discharge/release].
Sehingga direkomendasikan untuk segera meninggalkan ruangan sebelum gas mengalami pelepasan [discharge/release]. Karena dapat menimbulkan potensi bahaya bagi pengguna yang terpapar langsung oleh senyawa murni HFC-125 maupun senyawa sampingan yang diproduksi oleh pembakaran yang dihasilkan dari paparan HFC-125 terhadap api dan permukaan yang panas.
HFC-125 tidak direkomendasikan jika digunakan pada ruang berpenghuni – jika design concentration yang dibutuhkan lebih dari 11.5%.
Hazard Type | Design Concentration | Maximum Human Exposure Time |
---|---|---|
Ruangan yang berpenghuni | 8% to 11.5% | 5 menit |
Ruangan yang tidak berpenghuni | 12% to 13.5% | 30 detik |
4. HFC-23
Merek dagang HFC-23 yang paling populer adalah merek FE-13®, yang diproduksi oleh DuPont™ Company. FE-13 menggunakan senyawa Trifluoromethane murni dengan kandungan konsentrasi 100% sebagai unsur utama yang dijadikan sebagai bahan pemadam kebakaran.
Saat ini populasi gas HFCs, PFCs and SF6, penggunaan dan emisi gas rumah kaca berfluorinasi [F-Gases] diatur oleh EU F-Gas Regulation. Berdasarkan Data Reported by Companies on the Production, Import, Export and Destruction of Fluorinated Greenhouse Gases in the European Union tahun 2020, sejak tahun 2014 terdapat 20 F-Gases yang telah dilarang penggunaannya, termasuk di dalamnya ialah gas HFC-23.
Physical Properties
Sama halnya seperti karakter fisik pada gas FM-200, bahwasanya gas FE-13 merupakan gas cair terkompresi yang tersimpan di dalam wadah yang bertekanan. Meskipun FE-13 berwujud cairan, namun gas FE-13 tidak bisa disimpan atau dituangkan ke wadah terbuka, seperti gelas misalnya. Karena FE-13 memiliki boiling point yang rendah namun memiliki vapor pressure yang tinggi, bahkan vapor pressure FE-13 jauh lebih tinggi dibandingankan dengan FM-200. Vapor pressure pada FE-13 memiliki nilai 46,986 hPa pada temperatur 25 °C sedangkan FM-200 hanya 4,547 hPa pada temperatur yang sama.
Ringkasan Karakteristik Gas HFC-23 | |
Nama IUPAC: | Trifluoromethane |
Formulasi Kimia: | CHF3 |
Color | Colourless |
Odor | Slight, ether-like |
Massa Molar: | 70.01 g/mol |
Density: | 0.380 g/cm3 at 25 °C [77 °F] wujud cair 1.42 g/cm3 at -75 °C [-103 °F] wujud cair |
Vapour Pressure | 46,986 hPa at 25 °C [77 °F] |
Boiling Point: | -82.0 °C [-115.6 °F] |
Atmospheric Lifetime: | 260 tahun |
% Volatile | 100% |
Water Solubility | 1.0 g/l at 25 °C [77 °F] at 1,013 hPa |
Vapour Density | 2.4 at 25°C [77°F] and 1013 hPa [Air=1.0] |
Storage Temperature: | < 52 °C [< 126 °F] |
Acceptable Exposure Limit: | 1,000 ppm 8 & 12 hr. TWA |
Environmental Properties
FE-13 memiliki efek dan dampak lingkungan yang paling buruk diantara semua produk HFC yang saat ini tersedia sebagai bahan pemadam kebakaran yang dikomersialkan. Bahkan atmospheric lifetime FE-13 tercatat hingga mencapai 260 tahun, sehingga itulah alasan kenapa FE-13 penggunaannya kini dilarang untuk dikomersialkan pada pasar bebas.
5. HFC-236fa
Ringkasan Karakteristik Gas HFC-236fa | |
Nama IUPAC: | 1,1,1,3,3,3-hexafluoropropane |
Formulasi Kimia: | C3H2F6 |
Massa Molar: | 152.039 g/mol-1 |
Kepadatan: | N/A |
Titik Lebur: | -98.0 to -93.6 °C [-144.4 to -136.5 °F; 175.2 to 179.6 K] |
Titik Didih: | -1.4 to -0.7 °C [29.5 to 30.7 °F; 271.8 to 272.4 K] |
Atmospheric Lifetime: | 220 tahun |
NOAEL: | n/a |
LOAEL: | n/a |
Nama Lain: | FE-36 HFC-236fa FC-236fa CCO610 HCFC 236fa R 236fa 2,2-dihydroperfluoropropane Bistrifluoromethylmethane |
6. FIC-13I1
Ringkasan Karakteristik Gas FIC-13I1 | |
Nama IUPAC: | Trifluoro(iodo)methane |
Formulasi Kimia: | CF3I |
Massa Molar: | 195.91 g/mol |
Kepadatan: | 2.5485 g/cm3 at -78.5 °C 2.3608 g/cm3 at -32.5 °C |
Titik Lebur: | -110 °C [-166 °F; 163 K] |
Titik Didih: | -22.5 °C [-8.5 °F; 250.7 K] |
Atmospheric Lifetime: | 6 hari |
NOAEL: | n/a |
LOAEL: | n/a |
Nama Lain: | Trifluoroiodomethane Iodotrifluoromethane Monoiodotrifluoromethane Trifluoromethyl iodide Perfluoromethyl iodide Freon 13T1 |
7. HCFC-124
Ringkasan Karakteristik Gas HCFC-124 | |
Nama IUPAC: | 2-Chloro-1,1,1,2-tetrafluoroethane |
Formulasi Kimia: | C2HClF4 |
Massa Molar: | 136.475953 |
Kepadatan: | n/a |
Titik Lebur: | n/a |
Titik Didih: | -11.963 °C [10.467 °F; 261.187 K] |
Atmospheric Lifetime: | 62 tahun |
NOAEL: | n/a |
LOAEL: | n/a |
Nama Lain: | HCFC-124 FE-241 fire extinguishant Suva 124 refrigerant |
8. HCFC Blend A
Ringkasan Karakteristik Gas HCFC Blend A | |
Nama IUPAC: | i) Dichloro-1, 1, 1, - Trifluoroethane; ii) Chlorodifluoromethane; iii) 2 Chloro 1, 1, 1, 2- Tetrafluoroethane; iv) Isopropenyl-1-1 Methylcyclohexene |
Formulasi Kimia: | n/a |
Massa Molar: | n/a |
Kepadatan: | 1.2 @ 25°C |
Titik Lebur: | n/a |
Titik Didih: | -38.3 °C @101,325 kPa |
Atmospheric Lifetime: | hingga 7 tahun |
NOAEL: | xx |
LOAEL: | xx |
9. HCFC Blend B
10. Inert Gas IG-01, IG-55, IG-541, IG-100
Sumber referensi:
- Technical Data. 3M™ Novec™ 1230 Fire Protection Fluid. 3M Company. 2020.
- Mark L. Robin, PhD. The Role of Hydrofluorocarbons in Global Fire Protection. White Paper K-22197. 2009.
- Alinenan ROI Report, 2004.
- NFPA 2001. Standard on Clean Agent Fire Extinguishing Systems, 2012 edition. National Fire Protection Association. 2011.
- Chris Jelenewicz. Understanding Gaseous Fire-Extinguishing Agents. e-Magz Buildings. 2008.
- DuPont™ FM-200® [HFC-227ea]. Properties, Uses, Storage, and Handling. Fire Extinguisher Agent K23261. DuPont Company, 2009.
- HFC-227ea Clean Agent. Data Sheet, Form No. IV.1.02.01-1. Fike Corporation, 2011.
- Fike ECARO-25™. Frequently Asked Questions [FAQ]. Fike Corporation, 2003.
- Fluorinated greenhouse gases 2020. Data Reported by Companies on the Production, Import, Export and Destruction of Fluorinated Greenhouse Gases in the European Union. European Environment Agency, 2020.
Artikel ini masih dalam proses pengembangan dan belum dilakukan penyuntingan akhir. Mohon maaf atas ketidaknyamannya.