Pemasangan Instalasi FM200?
3 Langkah Pengoperasian Bagaimana Cara Penggunaan Sistem FM200
- ReedFOX
- Mengenal Komponen FM200
- Hits: 3942
Bagaimana Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System, akan dibedakan menjadi 2 metode pengoperasian, yaitu mode pengoperasian secara otomatis dan cara penggunaan secara manual.
Namun sebelum melanjutkan mempelajari Langkah Pengoperasian dan Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System, sebaiknya pelajari terlebih dahulu bagaimana cara kerja FM200 Fire Suppression System serta fungsi dan cara kerja komponen FM200 Fire Suppression System.
Karena berdasarkan cara kerja FM200 Fire Suppression tersebutlah, yang akan menjadi dasar bagaimana langkah pengoperasian dan cara penggunaan FM200 Fire Suppression System.
Tuntaskan membaca artikel ini untuk memahami secara keseluruhan langkah pengoperasian dan bagaimana cara penggunaan FM200 Fire Suppression System.
Atau kamu juga bisa bertanya secara langsung tentang bagaimana langkah pengoperasian dan cara penggunaan FM200 dari tim spesialis engineer kami, dengan cara menghubungi via telepon 0813-1111-0220 atau kamu bisa juga bisa menghubungi kami secara online melalui pesan WhatsApp.
Cara Pengoperasian FM200
FM-200 Fire Suppression System adalah kombinasi sistem pendeteksi dan sistem proteksi pemadam kebakaran yang bekerja secara otomatis dalam waktu kurang dari 10 detik menggunakan HFC-227ea [Gas FM-200].
Sehingga dalam kondisi normal dan siaga, FM200 Fire Suppression System mampu beroperasi secara otomatis dan bekerja dengan maksimal tanpa adanya bantuan dan campur tangan manusia/operator pengguna.
Setiap sistem pemadam kebakaran dituntut harus mampu bekerja secara maksimal, dan diharapkan untuk selalu siaga dalam menghadapi berbagai ancaman bahaya kebakaran kapanpun dibutuhkan.
Oleh karena itu, setiap sistem proteksi kebakaran harus memiliki fitur aktivasi darurat yang berfungsi untuk mengantisipasi apabila terjadi kegagalan sistem pada sistem proteksi kebakaran itu sendiri.
Fitur aktivasi darurat pada sistem proteksi kebakaran, kami biasa menyebutnya dengan Fail Safe System.
Cara Pengoperasian dan Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System dibedakan menjadi 2 metode pengoperasian, yaitu mode otomatis dan mode manual.
Cara Kerja & Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System
Mode Otomatis
Pada dasarnya, FM200 Fire Suppression System telah dirancang secara khusus agar dapat dioperasikan dan digunakan secara otomatis.
Tujuannya supaya sistem proteksi kebakaran FM200 Fire Suppression System mampu beroperasi secara utuh tanpa bantuan dari operator. Mulai dari mendeteksi kemungkinan adanya potensi kebakaran, hingga melakukan pemadam kebakaran.
Untuk dapat mengoperasikan FM200 Fire Suppression System secara otomatis, hanya membutuhkan dukungan sumber daya listik dan sistem elektrikal yang siaga dan mampu berfungsi secara layak.
Dengan adanya dukungan sumber daya listik dan sistem elektrikal yang prima, dapat dipastikan bahwa FM200 Fire Suppression System akan mampu berfungsi secara maksimal dan beroperasi secara otomatis.
Selain hal tersebut di atas, pastikan juga bahwasanya seluruh perangkat sistem pendeteksi kebakaran dan seluruh komponen mekanikal dan elektrikal FM200 Fire Suppression System yang terpasang, juga dalam keadaan layak dan prima.
Pada saat mengaktifkan mode otomatis pada sistem pengoperasian FM200 Fire Suppression System, sistem pendeteksi kebakaran yang digunakan umumnya adalah sensor pendeteksi asap dan sensor pendeteksi panas.
Karena meskipun FM200 Fire Suppression System telah mampu bekerja secara otomatis sebagai sistem pendeteksi dan sistem proteksi kebakaran, namun jika tidak didukung oleh perangkat dan komponen yang berfungsi secara baik, akan menjadi suatu kendala dan permasalahan baru pada sistem operasional FM200 Suppression System.
Sehingga benar-benar dibutuhkan Assessment & Contract Service FM200 untuk memastikan bahwasanya FM200 Suppression System tetap dalam kondisi prima dan siaga menghadapi ancaman bahaya kebakaran kapan pun dibutuhkan.
Kamu bisa menghubungi ReedFOX Fire & Life Safety Indonesia sebagai perusahaan pelaksana Assessment & Contract Service FM200 Fire Suppression System. Kamu bisa menghubungi via telepon 0813-1111-0220 atau bisa juga dengan cara menghubungi secara online melalui pesan WhatsApp.
Mode Manual
Diperlukan langkah-langkah pengoperasian dan cara penggunaan FM200 Fire Suppression System secara manual, apabila terjadi kegagalan pada sistem dan perangkat pendeteksi kebakaran. Dan/atau pada saat terjadi pemadaman arus listrik, baik sumber listrik dari PLN maupun sumber listrik cadangan.
Sumber tegangan arus listrik utama yang digunakan untuk sistem operasional FM200 Fire Suppression System, menggunakan tegangan arus listrik 220 VAC yang disalurkan oleh jaringan distribusi PLN.
Sumber listrik cadangan biasanya berasal dari Generator Set sebagai cadangan sumber listrik utama, dan Baterai Cadangan sebagai cadangan sumber listrik dari Genset.
Baterai yang digunakan sebagai sumber listrik cadangan yaitu berupa 2 unit baterai, yang masing-masing bertegangan sebesar 12 VDC dan berkapasitas minimal 7 Ampere, sehingga keduanya akan menghasilkan tegangan 24 VDC.
Ada dua hal yang akan menyebabkan FM200 Fire Suppression System mengalami kegagalan pada sistem otomatisasinya, sehingga FM200 Fire Suppression System harus dioperasikan dengan cara manual.
- Kegagalan Sumber Listrik Utama dan Kegagalan Baterai Cadangan.
- Kegagalan Fungsi Komponen Sensor Pendeteksi Kebakaran.
Seperti apa skenario kegagalan fungsi dan kegagalan sistem FM200 Fire Suppression, selengkapnya telah dijelaskan pada Teknis Cara Kerja FM200 Jika Terjadi Kegagalan Sistem.
Seperti apa skenario kegagalan fungsi dan kegagalan sistem FM200 Fire Suppression, selengkapnya telah dijelaskan pada Teknis Cara Kerja FM200 Jika Terjadi Kegagalan Sistem.
3 Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System
FM200 Fire Suppression System akan bekerja secara otomatis serta secara mandiri untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran, mulai dari mendeteksi adanya asap hingga melakukan pemadaman kebakaran.
Berikut di bawah akan dijelaskan secara teknis bagaimana cara penggunaan FM200 Fire Suppression System, baik secara otomatis maupun secara manual.
1. Deteksi Asap atau Panas
Pada mode otomatis, FM200 Fire Suppression System mendeteksi adanya indikasi terjadinya kebakaran, melalui komponen sensor pendeteksi asap dan panas yang umumnya menggunakan Smoke Detector maupun Heat Detector.
Cara penggunaan FM200 Fire Suppression System dengan menggunakan sistem pendeteksi asap atau panas, cukup dengan mengarahkan asap dan/atau panas ke sensor pendeteksi kebakaran [Smoke/Heat Detector].
Cara kerja sistem pendeteksi FM200 Fire Suppression System, dibedakan oleh 2 jenis indikasi Fire Alarm, yaitu: Fase Alarm #1 dan Fase Alarm #2. Sedangkan Fase Alarm #3 adalah fase pelepasan gas FM-200 [gas discharge/gas release].
Metode rancangan instalasi sistem pendeteksi pada FM200 Fire Suppression System, menggunakan metode rancangan instalasi Cross-Zone.
Yaitu rancangan sistem alarm pendeteksi kebakaran yang akan saling mengkonfirmasi, sebelum sistem FM200 Fire Suppression System melakukan pelepasan gas FM-200 [gas discharge/gas release].
Selain itu, metode rancangan instalasi Cross-Zone, juga bertujuan untuk menghindari terjadi adanya alarm palsu [false alarm] yang terjadi pada sistem dan perangkat sensor pendeteksi Fire Alarm System pada FM200 Fire Suppression System.
Sebab, FM200 Fire Suppression System akan segera melakukan pelepasan gas FM-200 [gas discharge/gas release], hanya dalam waktu 30 detik sesaat setelah Fire Alarm System mendeteksi adanya kebakaran.
Kesimpulannya, cara penggunaan FM200 Fire Suppression System menggunakan deteksi asap dan panas, cukup dengan menghasilkan asap yang diarahkan ke Smoke Detector dan/atau menghasilkan panas yang diarahkan ke Heat Detector.
Setelah hal tersebut dilakukan, maka sistem FM200 Fire Suppression dengan segera akan memasuki Fase Alarm #1, yaitu fase peringatan bahwasanya telah terjadi kebakaran.
Untuk masuk ke Fase Alarm #2, selanjutnya lakukan hal sama pada detektor lainnya. Yaitu menciptakan asap dan diarahkan ke Smoke Detector dan/atau menghasilkan panas yang diarahkan ke Heat Detector.
Jika detektor tersebut telah aktif namun sistem fire alarm pada FM200 Fire Suppression System masih tetap berada pada Fase Alarm #1, berarti detektor tersebut berada di instalasi jaringan zonasi yang sama dengan detektor sebelumnya.
Kemudian lanjutkan cara yang sama ke detektor lainnya yang berada di instalasi jaringan zonasi yang berbeda, hingga sistem fire alarm pada FM200 Fire Supression System masuk ke Fase Alarm #2.
Apabila sistem alarm pendeteksi kebakaran telah masuk pada Fase Alam #2, maka dalam waktu ±30 detik, selanjutnya FM200 Fire Suppression System akan segera melakukan pelepasan gas FM-200 [gas discharge/gas release].
Pengoperasian cara penggunaan FM200 Fire Suppression System secara otomatis menggunakan deteksi asap atau panas, hanya bisa dilakukan jika Kontrol Panel FM200 siaga didukung oleh adanya asupan tegangan arus listrik, baik AC/DC.
2. Manual Pull Station/Breakglass
Selain menggunakan mode otomatis, pengoperasian dan cara penggunaan FM200 Fire Suppression System bisa juga dilakukan secara manual.
Pengoperasian dan cara penggunaan FM200 Fire Suppression System yang dilakukan secara manual, dibedakan oleh dua metode cara kerja.
Perbedaan kedua metode tersebut, dibedakan oleh penggunaan komponen yang masih mengandalkan tegangan listrik. Dan metode lainnya sama sekali tanpa menggunakan tegangan listik, yaitu benar-benar menggunakan komponen perangkat mekanikal, tanpa dukungan tegangan listrik.
Cara penggunaan FM200 Fire Suppression System menggunakan Manual Call Point atau Breakglass, masih membutuhkan sumber tegangan listrik sebagai sumber tenaga pendukungnya.
Manual Call Point atau Breakglass hanya dapat bekerja, jika Kontrol Panel FM200 masih mendapat dukungan pasokan arus listrik.
Artinya, jika Panel Kontrol FM200 dalam kondisi tidak aktif [shut down], Manual Call Point atau Breakglass tidak dapat difungsikan sama sekali.
Kapan Manual Call Point atau Breakglass Harus Digunakan?
Secara otomatis, FM200 Fire Suppression System akan bekerja dengan sendirinya jika perangkat komponen detektor terindikasi oleh adanya kemungkinan kebakaran, seperti asap ataupun panas.
Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kegagalan perangkat pada sistem pendeteksi, Manual Call Point atau Breakglass digunakan sebagai tindakan manual untuk mengaktivasi FM200 Fire Suppression System agar segera melakukan tindakan pemadaman kebakaran sesegera mungkin.
Sehingga penggunaan Manual Call Point atau Breakglass dilakukan pada saat perangkat komponen pendeteksi mengalami kegagalan, sehingga harus dilakukan tindakan manual untuk mengaktifkan FM200 Fire Suppression System.
Cara penggunaan FM200 Fire Suppression System dengan mengaktifkan Manual Call Point atau Breakglass, masih membutuhkan operator atau manusia untuk aktivasinya.
Pada skenario tertentu, apabila telah terjadi kebakaran di dalam ruangan yang diproteksi oleh FM200 Fire Suppression System, kita asumsikan ruangan tersebut bernama Ruang Server.
Kebakaran berawal dari korsleting listrik pada kabel tertentu yang mengakibatkan percikan api, hingga menyebabkan terciptanya kebakaran.
Pada saat terjadinya kebakaran, asap dan panas yang dihasilkan oleh kebakaran tersebut, gagal diindikasi oleh Smoke Detector ataupun Heat Detector.
Kegagalan tersebut bisa saja terjadi karena sistem pendeteksi mengalami kerusakan atau juga karena faktor usia detektor tersebut [life-time circle].
Sistem pendeteksi kebakaran yang mengalami kegagalan, menyebabkan kebakaran semakin menyebar dan membesar. Akibatnya tidak ada signal indikasi kebakaran apapun yang disiarkan oleh sistem pendeteksi FM200 Fire Suppression System.
Sehingga FM200 Fire Suppression System tidak bisa melakukan tindakan pelepasan gas [gas discharge/gas release], karena tidak ada perintah apapun dari sistem pendeteksi yang disiarkan oleh Kontrol Panel FM200 Fire Suppression System.
Dalam kasus ini, jika ada petugas/penghuni/operator yang menyadari ataupun melihat kejadian tersebut secara langsung, maka tindakan yang bisa segera dilakukan adalah dengan mengaktifkan Manual Call Point atau Breakglass.
Dengan diaktifkannya Manual Call Point atau Breakglass, maka FM200 Fire Suppression System akan dengan segera melakukan tindakan pemadaman kebakaran yang terjadi di Ruang Server tersebut.
Perangkat Manual Call Point atau Breakglass, biasanya terletak di luar ruangan yang posisinya mudah dijangkau dan diakses pada saat terjadi keadaan darurat seperti simulasi di atas.
Tindakan lainnya yang bisa diambil oleh petugas/penghuni/operator adalah, apabila api ditaksir masih bisa dikendalikan dan dipadamkan menggunakan tabung APAR [Alat Pemadam Api Ringan], maka petugas/penghuni/operator tersebut tidak perlu melakukan pemadam dengan mengaktifkan Manual Call Point atau Breakglass.
Namun jika kebakaran sudah terlanjur meluas atau menyebar dan ditaksir sudah tidak bisa dilakukan pemadaman dengan menggunakan tabung APAR [Alat Pemadam Api Ringan], maka sudah seharusnya melakukan pemadaman dengan melakukan aktivasi Manual Call Point atau Breakglass.
3. Pull Safety Pin
Melanjutnya simulasi di atas, apabila kebakaran yang terjadi menyebabkan sumber arus listrik mengalami pemadaman, maka untuk melakukan aktivasi Manual Call Point atau Breakglass dibutuhkan sumber listrik cadangan yang berasal dari baterai cadangan yang terletak di dalam Kontrol Panel FM200 Fire Suppression System.
Kemungkinan terburuk simulasi selanjutnya adalah, jika sistem pendeteksi mengalami kegagalan dan sumber listik utama dan sumber listrik cadangan juga mengalami kegagalan.
Maka satu-satunya cara untuk melakukan aktivasi FM200 Fire Supression System agar segera melakukan pemadaman, adalah dengan cara menarik tuas "Lever Operated Control Head" secara manual.
Aktivasi cara pengoperasian dan cara penggunaan FM200 Fire Suppression System dengan cara menarik tuas "Lever Operated Control Head" secara manual, merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar FM200 Fire Suppression System segera melakukan pelepasan gas dan melakukan pemadaman secara manual tanpa bantuan listrik sama sekali.
Pemasangan Instalasi FM200?
Cara Penggunaan Komponen FM200
Hanya ada tiga komponen FM200 yang bisa dioperasikan dengan cara penggunaan secara manual. Tiga komponen yang dimaksud adalah:
- Breakglass
- Manual abort station
- Manual pull safety PIN
Breakglass/Manual Call Point/Manual Pull Station
Jika diaplikasikan pada sistem alarm kebakaran umum, breakglass hanya berfungsi sebagai komponen pemicu manual yang akan memicu terjadinya alarm peringatan tanda terjadinya kebakaran.
Namun jika breakglass diaplikasikan untuk menjadi komponen pemicu manual pada sistem alarm kebakaran FM200 Fire Suppression System, maka breakglass beralih fungsi menjadi komponen yang akan memicu terjadinya pelepasan gas.
Pada FM200 Fire Suppression System, jika breakglass FM200 telah dipicu/dioperasikan - maka pada saat itu juga sistem suppression akan menyiarkan alarm peringatan kebakaran sembari melakukan pelepasan gas [release/discharge].
Dan jika breakglass FM200 telah terpicu secara manual, maka tindakan tersebut sudah tidak bisa lagi untuk dilakukan pembatalan.
Namun pada beberapa produk control panel FM200 produksi keluaran terkini, mereka dilengkapi dengan fitur pengaturan yang memungkinkan pengguna untuk memilih pengaturan tindakan yang akan dilakukan jika breakglass FM200 diaktifkan.
Jika breakglass FM200 diaktifkan untuk dioperasikan, pengaturan tersebut memungkinkan sistem untuk:
- Segera mengambil tindakan pemadaman dengan segera melakukan pelepasan gas [release/discharge].
- Masuk ke fase alarm #2, sehingga masih ada jeda waktu antara 30-60 detik sebelum gas akhirnya dilepaskan [releasing].
Dengan adanya pembaruan fitur pada control panel FM200, pengaturan tersebut sangat membantu pengguna untuk menghindari hal-hal merugikan yang terjadi secara tidak disengaja.
Misalnya seperti menghindari terjadinya benturan yang tidak disengaja pada saat melakukan renovasi ruangan, menghindari keusilan pengguna yang tidak bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
Banyak contoh nyata, beberapa kasus yang sering kami temui pada saat melayani pengisian gas FM200 [refill FM200] di beberapa perusahaan dan kantor layanan.
Bahwasanya pelepasan gas FM200 tersebut bukan diakibatkan oleh karena adanya ancaman atau indikasi terjadi kebakaran, melainkan disebabkan oleh kelalaian pengguna ataupun faktor ketidaksengajaan lainnya.
Demikian penjelasan tentang Langkah Pengoperasian dan Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System.
Hubungi kami secara langsung melalui pesan WhatsApp atau telepon sekarang juga di nomor 0813-1111-0220, untuk mendapat penjelasan langsung tentang Langkah Pengoperasian dan Cara Penggunaan FM200 Fire Suppression System.